MIMPI sering disebut bunga tidur. Di Indonesia, mimpi kerap dihubung-hubungkan dengan kejadian di alam nyata. Seperti halnya mimpi gigi copot. Mimpi ini acap kali disebut suatu pertanda yang berarti akan ada seseorang terdekat yang akan meninggal atau terkena musibah.
Namu tahukah Anda, di dalam ilmu psikologi, mimpi gigi copot atau lepas memiliki arti seberapa besarkah rasa percaya dirinya kita di dalam kehidupan nyata. Bila saat bermimpi gigi copot seseorang merasakan syok dan panik seolah tidak siap menerimanya bisa jadi Anda kurang percaya diri.
Maka, cobalah untuk diingat kembali dan bertanya ke pada diri sendiri apakah benar Anda merasakan kurang percaya diri? Ini lebih baik daripada langsung berpikir jauh mengenai kematian seseorang.
Dan bila hal tersebut benar terjadi di dalam kehidupan nyata kalian, maka cobalah untuk tenang dan menerima dalam menghadapi kenyataan, lalu berusaha bangkit dan menunjukan diri kalian bahwa kalian bisa menjadi lebih baik lagi dari hari kemarin.
Entah apapun itu mimpinya, mimpi adalah bunga tidur namun tanpa kita sadari bahwa kondisi psikologi kita dapat pula mempengaruhi mimpi kita.
BACA JUGA: Tafsir Mimpi Bertemu Ular Menurut Ibnu Sirin
Mimpi sendiri ternyata mempunyai tiga jenis.
Pertama: Mimpi yang baik (ru’ya shalihah hasanah), yaitu jika seseorang bermimpi hal yang ia sukai. Mimpi ini datangnya dari Allah dan itu suatu nikmat. Karena jika ia bermimpi seperti itu, ia jadi semangat dan bergembira. Inilah yang dimaksud dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لَمْ يَبْقَ مِنَ النُّبُوَّةِ إِلاَّ المُبَشِّرَاتِ
“Tidak tersisa dari kenabian kecuali kabar-kabar gembira.”
Kedua: Mimpi buruk (ru’ya makruhah), mimpi ini datang dari setan. Mimpi ini menggelisahkan. Salah satu terapi dari mimpi seperti ini adalah membaca ta’awudz, yaitu meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan. Mimpi ini baiknya tidak diceritakan kepada orang lain dan yang bermimpi harus bersabar dalam hal itu.
Karena ingatlah bahwa setan itu musuh manusia dan berusaha menyakiti, juga membuat sedih manusia. Coba kita renungkan dengan baik ayat berikut,
إِنَّمَا النَّجْوَىٰ مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِۚوَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
“Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.” (QS. Al-Mujadalah: 10)
BACA JUGA: Nabi Yusuf Menakwilkan Mimpi Raja
Ketiga: Mimpi biasa yang tidak ada maksud apa pun. Biasanya itu cuma bisikan jiwa atau suatu pikiran yang akhirnya terbawa dalam mimpi.
Bagaimana cara menyikapi mimpi-mimpi di atas dan bahasan mimpi lainnya, insya Allah akan berlanjut pada pertemuan selanjutnya. Moga Allah beri taufik dan hidayah. []
SUMBER: KONSULTASI SYARIAH