PADA satu malam Raja Namrud bermimpi melihat bintang yang terbit dari barat. Semakin tinggi ia naik, semakin terang bintang itu bersinar. Sehingga ia sampai ke zenith dimana ia menerangi seluruh alam semesta. Setelah terbangun Raja Namrudpun memanggil penasihatnya dan menceritakan mimpinya tersebut.
Penasihat itu memberitahu bahwa ada beberapa tafsiran untuk mimpinya itu.
Tafsiran mimpi tersebut antara lain:
• akan lahir seorang anak dalam setahun.
• anak itu akan dilahirkan di Faddam A’ram.
• anak itu akan menjadi penghancur batu berhala.
• anak itu akan membuktikan kepalsuan Raja Namrud.
BACA JUGA: Benteng Raja Namrud, Saksi Sejarah sejak Masa Ibrahim sampai Perang Suriah-Israel
• anak itu akan menyebarkan agama bahwa tuhan yang esa ada dan darinya akan lahir keturunan-keturunan para nabi dan aulia.
• Nabi terakhir dari keturunan ini akan membawa agama yang ibarat bintang di zenith yaitu menyinari seluruh alam semesta.
• akibat anak ini Raja Namrud akan mati secara dasyhat.
Menurut cerita lainnya, Namrud bermimpi melihat seorang anak melompat dan masuk ke kamarnya, kemudian merampas mahkota yang dipakainya, lalu menghancurkannya.
Setelah mendengar berita ini Namrud menjadi gelisah. dia sadar bahwa anak ini akan membawa pada kejatuhannya. Dengan segera Raja Namrud mengirim bala tentaranya ke Faddam A’ram. Penduduk lelakinya telah dipisahkan dari istri-istri mereka. Wanita-wanita yang mengandung dibunuh.
Raja Namrud juga mengeluarkan perintah bahwa siapa yang melahirkan anak akan dibunuh bersama anaknya. Setelah satu tahun ia mendapat pertanda bahwa anak itu akan dilahirkan. Ia mencurigai Azaar yaitu orang yang paling dipercayainya karena Azaar pernah diizinkan untuk memasuki kota tersebut.
Meskipun begitu, Azaar menampiknya dan istrinya juga tidak menunjukkan tanda-tanda hamil. Namun, ia tidak mempercayainya dan menugaskan seorang tentara untuk menjaga istri Azaar. Setahun telah berlalu dan tentara Namrud telah dikeluarkan dari kota Faddam A’ram.
Kematian Raja Namrud
Allah menurunkan ribuan nyamuk atau serangga yang halus. Senjata buatan manusia yang paling hebatpun tidak mampu menepis serangan makhluk yang kecil ini. Dalam beberapa menit mereka telah menembus kulit tentara Raja Namrud dan membunuh mereka dengan dahsyat sekali.
BACA JUGA: Ibrahim pada Namrud: Cukuplah Allah bagiku dan Dia Adalah Sebaik-baik Pelindung
Namun ia berhasil melarikan diri tetapi nyamuk itu telah masuk keotaknya. Konon, selama empat puluh hari dan empat puluh malam, ia tersiksa karena otaknya ditusuk oleh nyamuk itu.
Dalam waktu tersebut, Nabi Ibrahim sering mengunjungi dan memberi dakwah kepada beliau. Namun beliau tetap mengklaim dirinya Tuhan. Akhirnya beliau memanggil orang suruhannya untuk mengambil sebatang besi yang besar untuk memukul kepalanya agar sakitnya hilang.
Setelah beberapa menit kepalanya dipukul, beliau memerintahkan orang suruhannya untuk memberikan pukulan yang paling kuat dan ini telah membawa kepada kematian Raja Namrud yang lalim itu.
Kemudian nyamuk tersebut merangkak keluar dari telinga beliau.
Maka berakhirlah kehidupan seorang raja takabur yang mati akibat serangan nyamuk yang kecil. []