Kalau ada kemungkaran di suatu tempat, bukan berarti kita tinggalkan keperluan di tempat tersebut. Yang mesti dilakukan adalah meminimalkan.
Coba perhatikan dan ambil pelajaran dialog Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, ketika ada yang bertanya pada beliau berikut ini.
“Apakah aku mesti meninggalkan mengunjungi orang sakit di rumah sakit karena di sana ada godaan? Apalagi orang sakit tersebut akan keluar setelah beberapa hari lagi?” demikian pertanyaan dari murid Syaikh Muhammad rahimahullah dalam pertemuan Liqa’ Al-Bab Al-Maftuh setiap hari Kamis di kediaman beliau.
Syaikh Muhammad rahimahullah balik bertanya, “memangnya apa godaannya?”
“Di sana wanita yang berpakaian namun telanjang,” muridnya memberikan jawaban.
Syaikh Muhammad rahimahullah lantas memberi tanggapan, “Bagaimana menurutmu jika engkau butuh membeli sayur dan seperti itu cuma ada di pasar. Di pasar, jelas kita akan bertemu banyak wanita. Apakah engkau tetap di rumah lalu berkata, kalau saja aku ke pasar untuk memenuhi kebutuhkanku tentu aku akan mendapatkan kejelekan?”
“Tidak, wahai Syaikh,” jawabnya.
Syaikh kembali memberi tanggapan, “Semacam itu pulalah ketika engkau mengambil pilihan untuk menilik orang sakit di rumah sakit.”
“Namun orang sakit tersebut akan segera keluar,” ujarnya.
“Engkau bukannya tidak tahu kapan ia akan keluar?” Syaikh balik bertanya.
“Ia baru saja melahirkan. Wanita yang melahirkan biasa akan keluar dua atau tiga hari dari rumah sakit,” jawabnya.
Syaikh lantas menjelaskan, “Lihatlah jika memang pergi ke sana bukan kewajiban, yaitu yang akan dikunjungi bukanlah saudara perempuanmu, bukan bibimu, bukan ibumu, maka tidak menjadi suatu keharusan untuk ke sana. Tetapi, jika yang akan dijenguk itu masih kerabatmu, jenguklah.
Namun kami ingatkan, janganlah terlalu bersikap kaku seperti tadi. Sekarang saja kalau kita bepergian dengan pesawat, sama juga penuh kemungkaran (campur baur dan banyak wanita yang tidak menutupi aurat.). Mungkinkah kita katakan, Ah saya tidak mau pergi dengan pesawat karena ada kemungkaran di dalamnya?
Tidak seperti itu wahai saudaraku. Bepergianlah dengan pesawat, itu tak masalah. Namun kurangilah kemungkaran semampu kita, seperti dengan sering memalingkan pandangan dari melihat yang tidak halal.” Demikian yang diberikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah.
Karena ada kaidah yang sering para ulama utarakan, jika bertemu dua kejelekan yang mesti dipilih, maka ambillah yang lebih ringan.
Sumber : Silsilah Liqa’at Al-Bab Al-Maftuh, pertemuan no. 236, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin oleh Rumaysho.