PERCERAIAN biasanya dipicu karena adanya ketidakcocokan. Namun yang terjadi baru-baru ini, perceraian justru diakibatkan karena salah satu pasangan terlalu baik. Ya, seorang perempuan asal Uni Emirat Arab (UEA) malah menceraikan suaminya karena alasan terlalu baik. Alasan tersebut disampaikan perempuan tadi di depan hakim sidang perceraian rumah tangganya.Â
Si perempuan mengaku tidak nyaman karena cinta dan kasih sang suami teramat dalam. Dia merasa terkurung dalam kasih yang terlalu besar dan akhirnya membuat dia bosan.
BACA JUGA:Â Malang, Suami Baik Hati dan Penyabar Digugat Cerai Istrinya
Perempuan yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan kepada pengadilan Syariah di Fujairah, UEA, kalau dia ingin menceraikan pasangannya setelah satu tahun menikah karena ‘pemujaan’ yang luar biasa padanya, lapor Khaleej Times Jumat (23/8/2019).
“Aku tercekik oleh cinta dan kasih sayang yang ekstrem,” terangnya di pengadilan. Selain alasan cinta yang begitu besar, si perempuan juga punya alasan lain untuk menceraikan suaminya itu. “Dia bahkan membantuku membersihkan rumah,” tambahnya saat sidang perceraian.
Perempuan itu mengklaim, kebaikan sang suami mengubah hidupnya menjadi “neraka” dan membuatnya merindukan konflik pernikahan. Ya, dalam menjalani biduk rumah tangga, si perempuan mengaku tak pernah berkonflik dengan suaminya dan itu menjadi alasan lain dia merasa bosan.
“Saya merindukan satu hari perselisihan, tetapi ini tampaknya mustahil dengan suami romantis saya yang selalu memaafkan saya dan menghujani saya dengan hadiah,” katanya. “Aku butuh diskusi nyata, bahkan argumen, bukan kehidupan yang adem ayem seperti ini,” keluhnya.
BACA JUGA:Â Dimarahi Istri, Khalifah Umar bin Khattab hanya Diam
Sementara itu, kasus ini dilaporkan sedang ditunda sehingga pasangan itu dapat berusaha untuk berdamai setelah suaminya memohon kepada hakim.
“Tidak adil untuk menilai pernikahan sejak tahun pertama dan semua orang belajar dari kesalahan mereka,” kata suaminya.
Semoga kasus ini bisa jadi pembelajaran untuk kita semua dan menyadari kalau menyelami hati perempuan itu memang sulit. []
SUMBER: NEW YORK POST