ALLAH suka dengan hamba-Nya yang banyak meminta.
Supaya tetap terhubung dengan Allah, maka jadilah orang-orang yang senantiasa butuh sama Allah. Salah satu caranya adalah dengan banyak meminta kepada Allah. Dikabulkan yang satu, minta lagi yang ain. Terus begitu. Enggak apa-apa.
A: “Wah, itu’kan kata situ.”
B: “Lho, kok kamu lagi?”
A: “He…he..he… Enggak boleh bicara ya?”
B: “Boleh. Tapi saya lagi nulis ini buat pembaca buku ini. Jangan diganggu ya.”
A: “Ya udah, silahkan… saya diam saja.”
B: “Ok, situ diam saja ya… enggak usah jawab kalau saya enggak minta situ ngejawab, oke ya?”
Kembali lagi dengan kalimat di awal, supaya tetap terhubung dengan Allah, maka jadilah orang-orang yang senantiasa butuh sama Allah. Salah satu caranya adalah dengan banyak meminta kepada Allah. Dikabulkan yang satu, minta lagi yang lain. Begitu seterusnya.
Luqman Hakim teringat proses kelahiran si Wirda. Boleh dibilang, pagi, siang, malam, ia dan istrinya berdo’a semoga anaknya ini lahir dengan selamat.
Alhamdulillah, lahirlah anaknya dengan selamat. Bayi putri yang sehat, normal, dan cantik.
Berhentikah ia dan istrinya berdo’a?
Iya.. mestinya Luqman Hakim dan istrinya berhenti berdo’a jika mereka berdua memuaskan dirinya hanya sampai estapet itu saja. Tapi mereka berdua tidak mau berhenti sampai di situ saja. Istrinya Luqman memberitahu suaminya, mengingatkan. “Pah, kita belum aman lho? Wirda memang sudah lahir selamat, tapi kan belum tahu apakah telinganya bisa mendengar, matanya bisa melihat, kaki dan tangannya bisa digerakkan normal, mulutnya bisa bicara? Artinya, belum aman. Makanya kita harus terus berdo’a, iya kan?
Luqman membenarkan. Mestinya seseorang yang merasa perlu sama Allah yidak menghentikan ibadahnya, tidak menghentikan do’anya, melainkan dia terus-menerus memelihara ibadahnya dan terus-menerus berdo’a.
Allah senang bila hamba-Nya mau meminta pada-Nya. Allah tidak akan pernah merasa keberatan dan tidak akan pernah merasa bosan bila ada hamba-Nya yang meminta dan meminta terus.
Percayalah…. Kepada Allah mah jangan takut meminta, apalagi jika Anda punya amal yang hebat, akan disayang sama Allah. Mintalah, maka Allah akan memenuhi apa yang kita minta.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah : 186).
Justru bila ada hamba-Nya yang tidak mau meminta, aneh. Tentu saja bagus untuk dia apabila dia mau meminta ampunan Allah, mau meminta cinta kasih sayangnya Allah, mau meminta Ridho dan perlindungan-Nya, dan seterusnya. Pokoknya sama Allah mah minta…minta..dan minta.. terus meminta. Yang tidak kalah pentingnya, bagaimana ketika permintaan bertambahn ibadah juga bertambah.
“…Kamulah yang berkehendak kepada Allah…” (QS. Faathir : 15)
Memintalah kepada Allah. Sebab meminta itu adalah ibadah seorang hamba kepada Allah. []
Sumber : An Introduction to The Miracle Of Giving/Ust. Yusuf Mansur/Penerbit : Zikrul Hakim tahun 2008