MINUMAN isotonik belakangan memang semakin gencar menyerbu pasaran. Sebuah produk yang dicitrakan mampu mengganti cairan tubuh dengan kandungan ion-nya, dan mudah didapatkan dengan harga yang cukup terjangkau. Namun di balik kesan kesegarannya, apakah minuman isotonik bermanfaat atau justru sebaliknya dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh?
Kebanyakan orang, saat merasa lelah dan haus selesai beraktivitas, tentunya ingin meneguk minuman yang segar dan rnampu mengembalikan stamina tubuh dengan cepat. Maka minuman isotonik, pun menjadi salah satu pilihannya.
BACA JUGA: Ini Dia Minuman-minuman di Surga
Banyak masyarakat mengonsumsi karena tergiur akan manfaat yang kabarnya bisa mengganti cairan dan elektrolit tubuh yang hilang akibat aktivitas. Aktivitas itu tidak dijabarkan secara detail, apakah aktivitas biasa yang tidak menguras tenaga atau aktivitas berat yang tentunya banyak mengeluarkan cairan tubuh atau aktivitas ringan seperti menyapu atau mencuci.
Bicara tentang cairan tubuh, setiap harinya manusia mernbutuhkan cairan dengan jumlah rata-rata 2.000 sampai 2.500 ml untuk mengganti cairan yang keluar melalui ,pernapasan, keringat, dan urin. Ini jika tubuh dalam kondisi normal.
Namun jika tubuh melakukan kerja fisik yang terlampau berat atau sedang diare, jumlah cairan yang keluar pun makin banyak. Akibatnya tentu saja, tubuh lebih membutuhkan cairan pengganti. Jika tidak terpenuhi, metabolisme tubuh pun jadi menurun dan mengganggu proses pencernaan, penyerapan zat-zat gizi, hingga temperatur tubuh.
Bagaimana dengan air putih biasa sebagai penggantinya? Ternyata, cairan ini masih belum mampu mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang telah keluar. Elektrolit sendiri merupakan larutan garam yang penting bagi tubuh. Jika tidak ada larutan ini, air putih tidak akan terserap sempurna dan menimbulkan efek dehidrasi pada tubuh.
Jadi jangan bingung ketika kita sudah merasa cukup minum, namun masih saja ada yang terasa kurang di dalam tubuh. Sudah minum banyak air.justru perut yang jadinya kembung.
Karena air kurang cukup memenuhi kebutuhan tubuh, muncullah minuman isotonik yang komposisinya di rancang dengan tekanan osmotik sama dengan tekanan darah tubuh.
Fungsinya pun tidak cukup satu. Minuman isotonik ini bisa mengganti cairan tubuh energi sampai elektrolit tubuh yang hilang.
Isotonik terdiri dari dua kata yaitu Iso yang artinya “sama” dan tonik artinya “tekanan.”
Tekanan yang sama artinya cairan di dalam minuman isotonik harus mempunyai tekanan yang sama yang terdapat dalam sel tubuh, dalarn satuan Osmolaritas.
Memang benar, minuman isotonik dapat menganti cairan tubuh karena dirancang dengan tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah tubuh. Namun, jika meminum minuman isotonik dalam kondisi normal atau di saat tidak beraktivitas berat, tubuh tidak perlu zat-zat elektrolit dan kandungan mineral. Minuman itu akan terbuang sia-sia.Justru, ada bahaya mengintai jika meminum isotonik berlebihan.
BACA JUGA: Dampak Buruk Minuman Keras terhadap Masyarakat Dunia
Minuman ini diduga rnengandung sejumJah bahan pengawet yang berbahaya bagi tubuh. Efek terhadap tubuh tentu efek buruk, yaitu jika penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus).
Dalam literatur disebutkan, bila dikonsurnsi berlebihan, timbul efek samping berupa edema (bengkak) karena retensi atau tertahannya cairan di tubuh. Bisa juga naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma lantaran pengikatan air oleh natrium. Ini bisa dimengerti karena isotonik tidak mudah diserap ginjal. Konsumsi minuman isotonik bisa memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan mineral yang tak dibutuhkan tubuh. Sanga disarankan isotonik tidak boleh diminum sembarangan . karena mengandung garam. Apabila berlebihan, kadar garam dalam tubuh akan menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
SUMBER: PADJAJARAN DRUG INFORMATION