PAPUA–Epanggis Soleman Hesegem (42) adalah seorang guru yang sudah mengajar di SD Inpres Wamerek yang berada di pedalaman Papua sejak tahun 2011. Mirisnya, dia menjadi satu-satunya guru sehingga harus mengajar 6 kelas sekaligus.
SD Inpres Wamerek terletak di Desa Tangma, Kabupaten Yahukimo yang merupakan salah satu daerah pedalaman Papua. Desa ini dapat ditembus dengan mobil offroad selama 3 jam perjalanan mendaki gunung lewati lembah dari pusat kota Wamena.
BACA JUGA: Gara-gara HP, Siswi SMP di Bulukumba Adu Jotos dengan Gurunya
Usai lulus kuliah jurusan PGSD dan Teologi di salah satu universitas di Wamena, Soleman kembali ke kampung halamannya untuk mengajar. Selama 9 tahun itulah ia mengajar sendirian di sekolah itu.
“Iya saya ngajar sendirian, ada kepala sekolah, dia hanya datang pas ujian,” ujar Soleman.
Kata Soleman, mereka yang mengajar di sekolah-sekolah di Desa Tangma bekerja dengan hati. Pasalnya Kepala Sekolah dan beberapa guru yang sudah memiliki SK PNS tidak mau mengajar lagi dan memilih tinggal di kota.
“Tolong disampaikan ke Menteri, kami ingin bangun 4 kelas, termasuk buat pintunya, jadi total 6 pintu lengkap dengan kantor dan wc juga,” ucapnya.
Soleman memiliki 6 anak yang harus dia tanggung (1 anak sudah menikah) dan beberapa sedang sekolah hingga kuliah.
“Kalau ditanya gaji cukup enggak, ya ga cukup. Kita bekerja dengan hati,” ucapnya.
BACA JUGA: Hiroshima, Kaisar Hirohito, dan Guru
SD Inpres Wamerek memiliki empat ruangan yang dibagi menjadi 3 ruangan untuk kelas 1-6 SD dan satunya untuk kantor. Dinding masih terbuat dari kayu yang dibangun oleh warga setempat.
SD Inpres Wamerek merupakan satu di antara tiga sekolah di Desa Tangma yang sulit mendapat akses pendidikan maupun pembangunan. Pasalnya, menurut pengakuannya, dinas pendidikan atau pemerintah tidak pernah berkunjung sama sekali ke desa ini meski sekolah-sekolah yang ada sudah puluhan tahun berdiri.
Terlebih, sulitnya akses ini membuat sekolah-sekolah ketinggalan informasi. Misalnya di SD Inpres Wamerek, para siswa masih mendapat buku kurikulum terbitan tahun 2011. []
SUMBER: DETIK