SEORANG nenek yang tinggal sebatangkara di sebuah gubuk kecil di Desa Kleco, Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengundang simpati warga atas kesulitan yang tengah dialaminya. Bagaimana tidak, nenek berambut putih bernama Mbah Sadinah (75) ini terpaksa menjual tiga buah sendok miliknya untuk membeli beras.
Mbah Sadinah diketahui menjual tiga sendok miliknya pada Harmoko, tetangganya sendiri. Kepada Harmoko, Mbah Sadinah mengaku uang penjualan tiga sendok miliknya akan digunakan untuk membeli beras.
BACA JUGA: Demi Kembalikan Dompet, Kakek Asal Solo Ini ‘Ngontel’ Sejauh 300 KM
“Kejadiannya kemarin, Mbah Sadinah ini ke rumah meminta sendoknya dibeli untuk membeli beras,” ujar Harmoko, warga yang dimintai tolong Mbah Sadinah, Ahad (29/9/2019).
Harmoko tak menerima penjualan sendok itu. Ia malah memberi nenek Sadinah beras untuk dimasak.
Menurutnya warga desa sudah sering memberikan perhatian kepada Mbah Sadinah termasuk meminjamkan beras untuk dimasak.
Namun dia mengaku tidak tahu untuk kebutuhan apa sehingga Mbah Sadinah harus menjual sendok miliknya
“Saya kurang tahu untuk kebutuhan apa Mbah Sadinah menjual sendok tersebut,” kata Harmoko.
Menurutnya baru kali ini, Mbah Sadainah sampai menjual sendok demi makan.
Harmoko yang juga penggiat sosial akhirnya berencana menggalang dana melalui komunitas Paguyuban Wong Magetan untuk Mbah Sadinah.
Mbah Sadinah tinggal seorang diri di rumah sederhana berukuran 3 x 6 meter di Desa Kleco. Rumah tersebut telah direhab oleh pemerintah desa setempat setahun lalu agar layak ditinggali.
Mbah Sadinah mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan beras dari pemerintah dan tidak memiliki BPJS.
BACA JUGA: 20 Tahun Tinggal di Pos Ronda, Kakek Buta Ini Akhirnya…
“Kalau beras saya tidak pernah dapat bantuan, yang muda-muda itu yang dapat. Alhamdulillah selama ini sehat, masih bisa bekerja,” ucapnya.
Untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari, dia mencari sisa panen padi atau kacang di sawah milik warga. Terkadang ia juga mencari reruntuhan buah kapuk atau membuat keripik gadung untuk sekedar makan.
“Kerjanya hanya ngasak (mencari sisa) gabah sama kacang. Kadang seminggu baru bisa menjual hasilnya,” imbuhnya.
Dia mengaku terpaksa menjual tiga sendok miliknya agar bisa membeli beras untuk dimakan. []
SUMBER: KOMPAS