GUYANA—Negara Guyana menjadi Negara termiskin ketiga di kawasan Karibia setelah Haiti dan Bolivia. Hal tersebut tidak lantas menjadikan umat Muslim di Guyana meninggalkan ketaatan beribadahnya, justru sebaliknya.
Seperti diketahui, Negara Guyana memiliki hutang luar negeri yang jumlahnya mencapai 1 hingga 5 miliar dolar, mendekati 1,875 dolar AS per kapita.
Sedangkan perdapatan per kapita Negara Guyana hanya 570 dolar AS. Ditambah nilai tukar uangnya pun semakin rendah, terjun ke 20 dolar Guyana per dolar AS.
Kemudian, harga tiga komoditas utama seperti beras, gula, dan baoksit terus menurun di pasaran dunia hingga menimbulkan inflasi.
Seorang pemuka agama di Guyana, Al-Haj Naseer Ahmad Khan mengungkapkan “Problem terbesar di Guyana kini adalah bagaimana membayar utang negara.”
Kondisi ekonomi Negara itu saat ini menuntut pemerintah maupun rakyatnya bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi kelangsungan hidupnya.
Termasuk umat Muslim yang jumlahnya sekitar 15 persen dari total populasi penduduk sebanyak 800 ribu jiwa.
Ahmad Khan menceritakan, umat Islam di Guyana selalu meramaikan Masjid-masjid dengan berbagai kegiatan beribadah. Saat ini, jumlahnya mencapai 133 unit yang tersebar diseluruh wilayah.
“Saya bersyukur, beratnya beban kehidupan tak menghalangi umat Islam di Guyana untuk tetap giat beribadah,” tambah Ahmad Khan.
Bahkan pemerintah Guyana saat ini memberikan waktu istirahat selama dua jam pada hari Jumat kepada pegawai pemerintah yang beragama Islam agar dapat menunaikan shalat Jumat di Masjid.
Ketekunan dan kegigihan umat Islam dalam bekerja memunculkan simpati dan ketertarikan dari warga kepulauan Karibia
Surat kabar El Nuevo Herald dalam satu laporannya menyebutkan, para penduduk kepulauan Karibia dalam beberapa tahun ini makin banyak yang beralih ke agama Islam.
Selain itu, harian Trinidad menyatakan alasan mengapa banyak warga memilih Islam antara lain karena tertarik dengan keseimbangan antara bekerja dan spiritualitas yang diajarkan Islam.
“Mereka yang tadinya tidak punya pekerjaan, setelah masuk Islam, menjadi giat bekerja dan tidak lagi bermalas-malasan. Sebab, agama Islam mengajarkan bahwa orang-orang yang rajin bekerja akan mendapatkan balasan pahala yang besar.”
Hal ini berdampak pada makin meningkatnya standar kualitas kehidupan di kalangan masyarakat kepulauan Karibia. Demikian dilansir dari Republika, Senin (6/3/2017). []