PALESTINA–Utusan khusus PBB untuk proses perdamaian di Timur Tengah, Nikolay Mladenov telah mengingatkan bahaya rencana permukiman zionis di wilayah Palestina. Menurut Mladenov, permukiman akan memutus antara Tepi Barat selatan dan Tepi Barat utara, demikian juga antara Al-Quds timur dan Betlehem, yang artinya menghambat solusi dua Negara.
Mladenov menegaskan dalam laporannya di hadapan anggota DK PBB, Senin (21/12/2020) sebelum dirinya ditunjuk sebagai delegasi khusus PBB ke Libia, untuk menerapkan resolusi 2334, dan merasa terganggu dengan berlanjutnya perluasan permukiman Israel di Tepi Barat terjajah, termasuk di kota Al-Quds timur.
BACA JUGA: PBB Umumkan 10 Ribu Lowongan Kerja untuk Warga Gaza
Disebutkannya bahwa selama tahun 2019 lalu, otoritas Israel terus melancarkan proyek permukiman yang memicu debat setelah dibekukan selama beberapa tahun.
Mladenov menjelaskan bahwa unit permukiman tahun 2020 sama dengan jumlah tahun 2019, meski terhenti selama delapam bulan, dan sekitar 50% di antaranya berada di jantung kota Tepi Barat, di kawasan dinamis yang seharusnya layak untuk menjadi Negara Palestina di masa depan.
Disebutkannya bahwa permukiman Israel di Tepi Barat dan Al-Quds merupakan pelanggaran nyata terhadap keputusan PBB dan hukum international, dan makin mengokohkan Israel dan menghalangi realisasi solusi dua Negara.
Mladenov meminta agar proyek permukiman Israel segera dihentikan, dan tindakannya menggusur dan menyita infrastruktur Palestina, terutama proyek kemanusiaan dan sekolah, sangat memprihatinkan.
BACA JUGA: Mladenov Peringatkan Kemunculan Perang Baru di Gaza
Pejabat PBB ini menyerukan kepada pihak Israel untuk menghentikan penggusuran rumah dan harta benda rakyat Palestina, dan berhenti mengusir mereka, dan sebaliknya harus mendukung kebijakan yang bisa mengokohkan masyarakat Palestina, dan memenuhi kebutuhan pembangunan mereka. []
SUMBER: PALINFO