SERBIA—Mantan panglima militer Serbia, Ratko Mladic dilaporkan telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan internasional PBB. Mladic divonis setelah terbukti bersalah dan terlibat dalam aksi pembunuhan massal terhadap kaum Muslim dan kejahatan perang selama konflik Balkan lebih dari dua dekade yang lalu.
Menurut laporan DW, tiga hakim panel dari Pengadilan Internasional PBB untuk bekas Yugoslavia (ICTY), telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Mladic pada Rabu (22/11/2017). Vonis yang dijatuhkan kepada mantan pimpinan tentara Serbia tersebut didasarkan pada 10 dari 11 tuduhan yang diarahkan kepadanya.
Hakim secara detail memaparkan aksi pembunuhan, pemukulan, pemerkosaan dan bentuk kejahatan lainnya, yang sebagian besar terjadi atas perintah atau disaksikan langsung oleh Mladic selama Perang Bosnia. Perang itu menyebabkan 100 ribu orang meninggal dan 2,2 juta lainnya mengungsi.
“Karena telah melakukan kejahatan tersebut, maka majelis hakim menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Ratko Mladic,” ujar hakim Alphons Orie.
Kaum Muslim Bosnia menyambut bahagia keputusan hakim yang dianggap menjawab penantian panjang mereka atas keadilan perang yang terjadi dua dekade lalu.
“Terima kasih ya Allah! Saya bahagia bahwa keadilan bisa ditegakkan,” pekik Nedziba Salihovic, yang kehilangan suami, ayah dan putranya di Srebrenica.
Sebaliknya, Mladic memperlihatkan reaksi yang berbeda. Ia mengamuk marah dan menolak dinyatakan bersalah atas kejahatan yang terjadi tahun 1995 di Srebrenica.
“Ini semua adalah bohong, Anda semua adalah pembohong,” seru pria berusia 75 tahun tersebut sebelum dikeluarkan dari ruang persidangan.
Hakim tetap berpendapat bahwa pembunuhan atas sekitar 8000 warga Muslim Bosnia di Srebrenica adalah bentuk pembunhan massal. Mladic dituduh “Secara permanen menghilangkan” Muslim Bosnia dan Kroasia lewat upaya pembersihan etnis.
Puncak pembersihan etnis di bawah pimpinan Jenderal Mladic mencapai puncaknya pada Juli 1995. Saat itu, tentara Bosnia menyerbu kota Srebrenica. 25 ribu warga berada dalam perlindungan tentara perdamaian PBB dari Belanda.
Tentara PBB yang kalah jumlah dikabarkan tak mampu menghalangi tentara Serbia yang seketika membantai 2.000 pria dan remaja.
Sekitar 6.000 orang lainnya terbunuh ketika mencoba melarikan diri ke hutan di sekitar kota. 30.000 anak dan perempuan juga diusir dari tempat tinggal mereka.
Peristiwa tersebut dianggap sebagai pembantaian terburuk yang terjadi di Eropa setelah peristiwa Holocaust Yahudi. Selain pembantaian di Srebrenica, Mladic dianggap turut bertanggung jawab atas tewasnya sekitar 10.000 warga ketika tentara mengepung ibu kota Bosnia, Sarajevo, selama 43 bulan. []