YERUSALEM — Perdana Menteri Palestina yang baru, Mohammad Shtayyeh, resmi dilantik pada Ahad (14/5/2019). Shtayyeh menggantikan pendahulunya, Rami Hamdallah yang mengundurkan diri beberapa waktu lalu.
Usai dilantik, Shtayyeh pun mengumumkan kabinetnya bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Sejumlah posisi kunci dalam kabinet tidak berubah dari pemerintahan sebelumnya.
Menteri Luar Negeri Palestina, Riyadh Malki, dan Menteri Keuangan, Shukri Bishara, tetap pada jabatan mereka. Sementara itu, Atef Abu Seif ditunjuk menjadi Menteri Kebudayaan.
BACA JUGA: PM Palestina Dikabarkan Mundur dari Jabatannya
Meski pemerintahan baru terbentuk, Abbas tetap menjadi otoritas tertinggi Palestina yang memiliki kuasa untuk mengambil keputusan terutama dalam urusan eksekutif.
Walau kabinet tersebut didominasi oleh Fatah, sejumlah faksi politik kecil juga masuk dalam kabinet baru ini. Sedangkan, sejumlah partai lain seperti Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) menolak mengambil bagian dalam kabinet baru, dan mendesak pemerintah melibatkan semua faksi yang ada, termasuk Hamas.
Sementara itu, pembentukan kabinet baru tersebut pun tak luput dari perhatian dunia.
Pemerintah Amerika Serikat menyampaikan selamat kepada pemerintahan baru Palestina. Ucapan itu disampaikan sehari setelah Perdana Menteri, Mohammad Shtayyeh, mengumumkan kabinetnya bersama Presiden Mahmoud Abbas.
“Selamat kepada kabinet otoritas Palestina yang baru,” ucap utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk urusan Palestina-Israel, Jason Greenblatt, melalui Twitternya, Senin (15/4/2019).
BACA JUGA: Laporan Media AS: ‘Kesepakatan Abad Ini’Tak Cantumkan soal Kemerdekaan Palestina
Dalam kicauannya, Greenblatt berharap AS bisa lebih mempererat kerja sama menuju perdamaian dengan Palestina.
“Dengan pengalaman mereka yang berada di kabinet baru, kami berharap dapat bekerja sama menuju perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan Palestina. Ini saatnya babak baru,” tutur Greenblatt.
Selain AS, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menyambut pembentukan kabinet baru tersebut.
“PBB tetap berkomitmen penuh untuk bekerja dengan para pemimpin Palestina dalam mengakhiri pendudukan dan memajukan aspirasi nasional mereka yang sah dengan dasar kenegaraan sesuai dengan resolusi PBB,” ucap Utusan PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov seperti dikutip AFP. []
SUMBER: CNN