DOA merupakan cara seorang hamba untuk berkomunikasi dengan Sang Khaliq. Berdoa juga sekaligus bukti kelemahan dan ketidakberdayaan seorang hamba. Namun terkadang manusia lupa berharap ketika dirinya bergelimang dengan harta, seluruh keinginannya dipenuhi, dan diberikan nasib mujur. Seakan-akan doa hanya untuk orang yang susah saja.
BACA JUGA: Berdoalah Setelah Selesai Azan
Pada dasarnya berdoa bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Akan tetapi, ada waktu dan momen tertentu yang sangat baik digunakan untuk berdoa. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumuddin,
أن يترصد لدعائه الأوقات الشريفة كيوم عرفة من السنة ورمضان من الأشهر ويوم الجمعة من الأسبوع ووقت السحر من ساعات الليل
“Hendaklah mengamati atau memilih waktu-waktu yang baik untuk berdoa. Di antara waktu yang baik berdoa adalah hari Arafah, puasa Ramadan, hari Jumat, dan waktu menjelang subuh.”
Kemudian Imam al-Ghazali menambahkan:
أن يغتنم الأحوال الشريفة قال أبو هريرة رضي الله عنه إن أبواب السماء تفتح عند زحف الصفوف في سبيل الله تعالى وعند نزول الغيث وعند إقامة
الصلوات المكتوبة فاغتنموا الدعاء فيها
“Hendaklah mempergunakan kesempatan berdoa pada keadaaan-keadaan yang mulia. Berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah, ‘Susungguhnya pintu-pintu langit dibuka ketika perang fi sabilillah berkecamuk, turunnya hujan, ketika salat wajib, maka perbanyaklah berdoa pada waktu itu.”
BACA JUGA: Doa Agar Galau Sirna Segera
Laiknya ibadah pada umumnya, doa juga memiliki waktu dan momen tertentu yang dianggap lebih utama dibanding waktu yang lain. Perlu digarisbawahi, hal ini bukan bermaksud untuk membatasi substansi doa itu sendiri.
Sebab bagaimanapun, doa bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Di antara waktu terbaik untuk berdoa ialah hari ‘arafah, bulan ramadhan, hari jum’at, dan waktu menjelang subuh. Sedangkan momen yang sangat bagus digunakan untuk berdoa adalah ketika tengah jihad di jalan Allah, hujan turun, dan setelah shalat fardhu. Wallahu a’lam. []
SUMBER: BINCANG SYARIAH