PERNAH merasakan yang namanya galau? Lelah? Letih? Capek? Bingung? Dan pernah putus asa? Oke kita sama, berarti normal.
Apa sih yang kita butuhkan ketika kondisi seperti itu? Yes, kita butuh motivasi. Butuh sesuatu yang dapat mengembalikkan dan menggugah semangat, sehingga kita akan terdorong untuk bergerak dan berjuang kembali, dan sesuatu yang meyakinkan bahwa kita bisa mengatasi semua ini.
Sampai-sampai kita memaksakan diri untuk datang ke acara-acara yang menyajikan semua itu; pematerian yang luar biasa, motivator yang hebat. Datang dari acara satu ke acara yang lain dengan tujuan yang sama yaitu agar kita termotivasi.
Dulu, dan bahkan sampai hari ini pun, saya masih seperti itu. Memaksakan diri untuk datang ke acara-acara yang dapat memotivasi. Dan ternyata benar, semangat saya kembali lagi dan saya bertekad akan berjuang kembali.
Namun, itu hanya sementara. Termotivasinya hanya ketika sedang mendapatkan pematerian saja. Setelah acara selesai, maka semangat untuk berjuang pun selesai pula.
Ternyata, sehebat apapun pematerinya, sekeren apapun motivatornya, tetap motivator terbaik adalah saya, diri saya sendiri. Terkait pemateri atau motivator dalam sebuah acara, itu hanya masalah eksternal masalah yang datang dari luar. Yang terpenting adalah masalah motivator internalnya, diri saya sendiri. Motivator eksternal hanya bersifat sementera, tapi motivator internal sifatnya permanen.
Sehebat apapun motivator dari luar, tetap motivator terbaik adalah saya. Anda sendiri. []
Tulisan ini merupakan hasil literasi dari Kelas Menulis Islampos yang diadakan di kantor redaksi Islampos setiap Jumat pukul 13.30. Rizki merupakan peserta Kelas Menulis Islampos Angkatan I.