JAKARTA–Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan Masjid KH Hasyim Asy’ari tidak hanya simbol umat Islam di Jakarta saja melainkan seluruh Indonesia.
Penamaan masjid itu sendiri, kata dia merupakan penghormatan untuk salah satu ulama serta pahlawan Nasional.
“Hasyim Asyari merupakan salah satu ulama dengan kecintaan tanah air yang tinggi dalam merebut kemerdekaan dan ikut serta dalam melawan penjajah,” kata Said saat tasyakuran Masjid KH Hasyim Asyari, Jakarta Barat, Senin (17/4/2017).
Menurut Said, tidak ada ulama besar lainnya yang mempunyai moto ‘Membela tanah air bagian dari iman kepada Allah SWT’.
Maksud dari bela negara sebagian dari iman, menurut KH Hasyim Asy’ari, barang siapa mati saat membela tanah air, maka ia mati syahid. “Sedangkan siapapun yang membela penjajah Belanda boleh dibunuh,” papar Said.
Walau demikian, Said menambahkan, KH Hasyim Asy’ari tidak pernah mengkafirkan orang lain.
“Kakek dari Presiden RI ke -4 Abdurrahman Wahid itu tidak pernah mengkafirkan orang lain,” ungkapnya.
Sementara itu, Said mengaku bahwa dirinya memiliki tema besar yaitu Islam Nusantara. “Islam yang menghormati budaya kearifan lokal asalkan tidak bertentangan dengan syariat Islam,” tuturnya.
Said mejelaskan, upayanya membangun Islam Nusantara ini pada dasarnya berprinsip moderat. Dimana masyarakat yang berilmu dapat membangun, cerdas, toleransi, lahir dari Budi pekerti yang luhur.
“Sehingga dapat serta mampu membangun Islam yang bermartabat,” tegas Said.
Selain itu, Said berharap pendirian masjid tersebut dapat memperkokoh Islam di masyarakat. “Mudah-mudahan masjid ini jadi benteng Islam Nusantara dan simbol dalam memperkuat Islam yang modern dan toleran,” tandasnya. []
Sumber: Liputan6