MYANMAR–The Médecins Sans Frontières (MSF) organisasi kemanusiaan medis independen dan internasional meminta bantuan medis dan kemanusiaan untuk Muslim Rohingya.
Sekitar 146.000 orang Rohingya telah menyeberang ke Bangladesh. Jumlah tersebut tidak termasuk 75.000 orang yang sebelumnya tiba di Banglades setelah militer Myanmar melakukan tindakan kekerasan pada Oktober tahun lalu.
“Selama bertahun-tahun kami belum pernah kedatangan pengungsi dalam jumlah besar seperti sekarang ini” ungkap Pavlo Kolovos selaku kepala misi MSF di Bangladesh seperti dilansir Dhaka Teribune, Kamis (8/9/2017).
MSF menemukan ribuan orang Rohingya yang tiba di Bangladesh sangat trauma dan tidak memiliki akses terhadap perawatan medis.
Banyak dari mereka membutuhkan bantuan medis yang serius, seperti luka yang berhubungan dengan kekerasan, luka parah, dan komplikasi obstetrik lanjut.
Klovos menyatakan “Tanpa peningkatan dukungan kemanusiaan, potensi risiko kesehatan sangat memprihatinkan.”
Lanjut Kolovos, Sebagian besar dari mereka berhasil masuk ke Bangladesh dan tinggal di kamp-kamp darurat yang penuh sesak. Sebagian yang lainnya bahkan hanya bisa tidur beralaskan tanah dan beratapkan langit karena kamp-kamp sudah tidak mampu menampung pengungsi.
MSF telah mendirikan bangsal rawat inap di salah satu dari dua klinik yang ada di Kutupalong. MSF juga menyediakan ambulans sepanjang waktu untuk para pengunsi Rohingya.
Kolovos mengatakan, salah satu prioritas pertama adalah peningkatan pelayanan vaksinasi terhadap penyakit campak dan penyakit lainnya bagi pendatang baru.
“Lebih banyak upaya juga diperlukan untuk mengatasi tingkat kekurangan gizi yang tinggi di antara orang-orang Rohingya yang sudah berada di Bangladesh sebelum terjadinya arus masuk ini, dan juga yang masih berada di negara bagian Rakhine,” tutupnya.[]