DAUD Kim, seorang YouTuber mualaf asal Korea Selatan (Korsel), punya pandangan menarik tentang Islam di negara gingseng. Menurutnya, Korsel membutuhkan Islam, karena ajarannya cocok bagi mereka. Penilaian Kim itu didasarkan pada berbagai perubahan baik yang telah ia alami setelah memeluk agama Islam.
Awalnya Kim menjelaskan bahwa Korsel merupakan salah satu negara dengan kategori paling baik untuk ditinggali. Korea ada di urutan ke-12 negara terkaya di dunia. Pengembangan teknologi canggih dan layanan kesehatan terbaik menjadi nilai tambahnya. Dari segala sisi baiknya, Kim menemukan sisi lain yang membuatnya yakin bahwa Korsel butuh sentuhan ajaran Islam.
“Angka depresi dan bunuh diri tinggi di Korsel,” ujar Kim dalam video di Chanel YouTube-nya.Â
BACA JUGA:Â Ketika Jay Kim Mengaku Sudah Masuk Islam, Begini Reaksi Ibunya
Korsel memang merupakan salah satu negara dengan angka depresi tertinggi. Hal ini diakibatkan oleh budaya hidup kompetitif sehingga banyak orang yang berlomba-lomba bersaing antara satu sama lain dan tak henti membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain. Kondisi ini, ujar Kim, membuat mereka terdoktrin untuk memiliki kehidupan yang sempurna, sehingga tanpa sadar akan membuat mereka tertekan.
Timbullah perasaan untuk terus menyalahkan diri sendiri hingga berujung pada keinginan untuk mengakhiri hidup. Dalam ajaran Islam disebutkan, bahwa Allah melarang umat-Nya untuk menyalahkan diri sendiri. Tidak ada anggapan bahwa seorang manusia itu superior dari manusia lainnya. Semua manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya yang sama baiknya. Sehingga tujuan hidup hanyalah untuk menyembah Allah dan mengikuti segala perintah-Nya.
“Dalam Islam, hidup akan terasa lebih mudah dan sederhana. Islam membawa kedamaian dan kebahagiaan diri, dengan lebih bersyukur dan menikmati dunia ciptaan Allah SWT,” tambah Kim.
Tujuan hidup manusia disebutkan dalam Alquran:
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku semata.” (QS. Az-Zariyat: 56)
Kim menyimpulkan, proses mencari tujuan hidup seperti berada dalam sebuah labirin besar yang gelap.
“Bayangkan seakan kita terjebak di labirin yang gelap. Jika kamu memiliki rasa percaya (iman), maka kita akan menemukan jalan keluarnya. Di penghujung jalan tersebut ialah surga (Jannah). Inilah mengapa kita membutuhkan Islam,” jelas pria berusia 28 tahun ini.
BACA JUGA:Â Kisah Aliza Kim, dari Mantan Model Internasional menjadi Mualaf yang Menginspirasi para Muslimah
Terlebih lagi, Islam merupakan agama bagi semua orang, terlepas dari perbedaan budaya, ras ataupun negara yang mengikat umat-Nya.
“Allah maha adil. Dalam Islam, kita tak perlu meninggalkan adat dan budaya kita selama hal tersebut bukan hal-hal yang termasuk pada larangan-Nya. Sama halnya dengan saya, saya Muslim, namun saya tetap mengonsumsi makanan Korea, berbahasa Korea, dan tinggal di antara masyarakat Korea. Tentu saja dengan meninggalkan larangan seperti memakan babi dan meminum alkohol,” tambah Kim.
Di akhir videonya, Kim berpesan agar jangan pernah ragu jika memiliki keyakinan akan Islam. Keyakinan tersebut bakal berhasil membawa kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup. Videonya bisa dilihat disini. []