JAKARTA–Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah menerima kunjungan Mufti Damaskus Dr. M. Adnan Al Afyoumi dan Ketua Majelis Fatwa Libanon Dr. Rayadh Baso di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (18/1/2019).
Pertemuan ini membicarakan perkembangan situasi sosial keagamaan dan politik Timur Tengah, serta rencana Muktamar Tasawuf di Indonesia. Muktamar Tasawuf rencananya diadakan pada Maret 2019 dan akan dihadiri 100 sufi se dunia.
“Kemenag akan memberikan dukungan kesuksesan acara ini. Itu forum majlis penting dalam mensyiarkan ajaran dan esensi agama yang sesungguhnya,” kata Menag.
BACA JUGA: Kemenag Siapkan Buku Monografi Toleransi Umat Beragama di Indonesia
Sebelumnya, Mufti Damaskus M Adnan Al Afyoum mengatakan bahwa nilai-nilai agama tidak cukup dikaji dan dipahami dari perspektif hukum dan fiqh saja. Menurutnya, kajian tasawuf juga penting.
Menag sepakat dengan pandangan Mufti Damaskus M Adnan Al Afyoum. “Melalui tasawuf kita mengenal agama,” kata Menag.
Tasawuf bisa mengasah rasa dalam mengamalkan ajaran agama dan ujungnya adalah menenbarkan kedamaian.
Pertemuan ini juga membahas rencana kunjungan Menteri Wakaf Suria ke Indonesia. Menag Lukman menyambut baik rencana kunjungan ini. Menag berharap Menteri Wakaf Suria bisa berbagi pengalamanterkait hubungan keagamaan dengan negara di Suria.
“Pengalaman seperti itu punya makna baik untuk Indonesia, bisa menangkap hikmah dari pengalaman itu. Terkait waktu, teknis kami persiapkan dengan baik,” tambah Menag.
BACA JUGA: Kemenag Salurkan 25 Miliar untuk Perguruan Tinggi Islam Swasta
Sejalan dengan itu, Menag berharap, sebelum Muktamar Tasawuf dilaksanakan, Menteri Wakaf Suriah sudah berada di Indonesia. Sehingga, Menteri Wakaf bisa bertemu dengan pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan, para pengasuh Pondok Pesantren, dan tokoh Ormas.
Tampak Hadir mendampingi Menag, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi, Kabag TU Pimpinan Khairul Huda Basyir. []
SUMBER: KEMENAG