LEGENDA tinju dunia Muhammad Ali akan selalu dikenang masyarakat dunia, khususnya umat Islam. Selama hidup, Ali dikenal aktif mensponsori serangkaian kuliah tentang Islam, dan menjadi salah satu relawan kemanusiaan besar AS. Ali memiliki pribadi yang menyenangkan dan bermasyarakat, sering memeragakan trik shadowboxing-nya atau trik sulap kepada anak-anak. Ali memiliki tempat tersendiri bagi kalangan muda. Misalnya pada tahun 1992, saat mengunjungi mantan lawannya, secara spontan Ali naik bus yang penuh dengan anak-anak cacat dan memberikan tanda tangannya.
Ali telah banyak mengirim bantuan makanan dan pasokan medis bagi anak-anak di beberapa negara Muslim seperti Indonesia, Maroko, dan sebuah panti asuhan untuk pengungsi Liberia di Pantai Gading.
Tiga miliar orang menyaksikan Ali menyalakan obor Olimpiade di Atlanta pada tahun 1996. Ali memantapkan tangan gemetarnya memgang obor demi menyalakan api olimpiade. Bahkan Presiden Bill Clinton bercerita bahwa ia menangis melihat usaha Ali saat menyalakan obor olimpiade tersebut.
Pada tahun 1990, Ali bertemu dengan Saddam Hussein dan membantu menjamin pembebasan 14 sandera AS dari Irak. Dia telah melakukan perjalanan ke Afghanistan sebagai utusan perdamaian AS hingga Jimmy Carter memanggilnya sebagai “Tuan Persahabatan Internasional.”
“Setelah tragedi 11 September, Ali secara terbuka membela Islam. Ia mengingatkan warga AS bahwa teroris tidak mewakili jutaan umat Islam. “Saya pikir orang-orang harus tahu kebenaran sejati tentang Islam,” ungkap Ali, dengan tubuhnya yang gemetar akibat Parkinson, selama acara America: A Tribute to Heroes, yang merupakan siaran konser amal pada 21 September 2001.
Ali menunjukkan bahwa kata-katanya masih memiliki kekuatan. “Anda tahu, saya seorang petinju, bahkan disebut ‘terbesar sepanjang masa.’ Orang mengenali saya untuk menjadi seorang petinju. Dan saya tidak akan berada di sini mewakili Islam jika Islam adalah benar-benar seperti teroris. Islam adalah perdamaian, menentang pembunuhan, peperangan. Jika ada yang menyamakan Islam dengan teroris itu adalah sebuah kesalahan,” tambah Ali.
Muhammad Ali telah wafat pada Jumat (3/6/2016) di sebuah rumah sakit Phoenix pada usia 74 tahun. Ali telah menghabiskan beberapa hari terakhir dirawat karena komplikasi pernapasan. []