JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyambut baik peluncuran buku iShalat terbitan ME Creative bekerja sama dengan Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) yang merupakan pengembangan dari aplikasi digital yang sudah ada sebelumnya.
“Buku ini harus terus dikembangkan ke depan, dibuat lebih bagus agar diminati oleh kalangan milenial. Kami mengapresiasi sebesar-besarnya. Mudah-mudahan ini menjadi amal sholeh bagi kita semua,” kata Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi KH Masduki Baidlowi dalam peluncuran buku iShalat di gedung MUI, Jalan Proklamasi Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019.
BACA JUGA: MUI Gandeng Seluruh Stakeholder Wujudkan Penguatan Ekonomi Umat
Selain itu, dirinya juga memuji ME Creative yang sudah membuat muatan-muatan kreatif yang sehat secara digital. Menurut dia, muatan-muatan di internet dan media sosial masih belum sehat karena banyak digunakan untuk permainan daring dan pornografi.
Apalagi, Indonesia tercatat sebagai negara dengan penduduk peringkat empat besar pengguna media sosial di dunia. Karena itu, penyediaan muatan-muatan sehat, termasuk pendidikan agama dan dakwah, menjadi suatu hal yang penting.
“Sisi positif dari buku ini adalah bekerja sama dengan perusahaan milik negara dan menjelaskan mulai dari berwudhu sampai dengan salam. Wudhu adalah suatu hal yang penting karena shalat tidak sah bila tidak berwudhu,” ungkapnya.
Masduki menilai aplikasi dan buku iShalat penting untuk literasi media sosial agar media sosial tidak hanya diisi muatan-muatan yang tidak sehat.
BACA JUGA: MUI Gagas Konsep Baru Ekonomi di Indonesia, di Milad ke 44
“Kalau tidak ada muatan sehat di internet, kalangan milenial akan lebih banyak bermain dan mengakses hal-hal tidak sehat lainnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, buku iShalat berisi panduan shalat yang disajikan dengan memadukan aplikasi digital berdasarkan teknologi tiga dimensi dan augmented reality (AR).
Selain bisa dibaca melalui bukunya, panduan shalat juga bisa diikuti melalui aplikasi digital yang menampilkan figur anak berusia lima tahun bernama Acil. []
REPORTER: RHIO