CIANJUR—Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cianjur mengimbau para tokoh agama menyampaikan ceramah dalam khutbah Jumat terkait bahaya LGBT di setiap masjid.
Wakil Ketua Umum MUI Cianjur Ahmad Yani mengatakan, setelah rapat koordinasi bersama Forum Pimpinan Daerah, didapatkan sejumlah solusi untuk mengatasi dan mengantisipasi penyakit masyarakat. Terutama, persoalan LGBT yang saat ini turut menyergap masyarakat Cianjur.
BACA JUGA: Ketua DPR Bantah akan ‘Legalkan’ LGBT
”Khutbah dan sosialisasi bahaya LGBT menjadi salah satu solusi yang disepakati. Setiap tokoh agama harus gencar memberikan penerangan kepada masyarakat, materi khotbah sudah disiapkan langsung oleh MUI,” kata Ahmad, Rabu (17/10/2018).
Khutbah Jumat, kata Ahmad dipilih sebagai salah satu momen untuk menyosialisasikan bahaya LGBT. Ia mengatakan, konten yang dipersiapkan cukup lengkap, mulai dari dalil yang berkaitan dengan pelarangan homoseksual, lesbian, dan sebagainya.
Pendekatan agama, dipilih sebagai upaya antisipasi perilaku menyimpang karena dianggap sebagai pendekatan paling mendasar bagi umat beragama.
”Pendekatan agama itu harus dikedepankan. Karena kita harus menemukan cara yang tidak frontal, menyakiti orang, tapi bisa membangun kesadaran semua pihak yang sudah terlibat. Atau bahkan untuk mereka yang baru mau coba-coba,” ujar Ahmad.
BACA JUGA: Wagub Sumbar: LGBT Ini Ancaman Serius
Selain itu, tak hanya menyampaikan khutbah, pihak terkait secara komprehensif juga sudah menyusun materi sosialisasi. Ikatan Kader Da’i Da’iyyah (Ikada) akan turut membantu sosialisasi di masyarakat yang cakupannya lebih luas.
Ahmad mengaku, bukan hal mudah untuk menyosialisasikan dan mendakwahkan persoalan perilaku menyimpang. Maka dari itu, MUI dan pihak terkait berusaha konsisten untuk masuk ke setiap lapisan masyarakat. []
SUMBER: PIKIRAN RAKYAT