PADANG— Ketua MUI Kota Padang, Duski Samad mengatakan, perang melawan narkoba sebetulnya tak hanya bergantung pada pengawasan pemerintah dan aparat hukum ,Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk kesekian kalinya mengampanyekan bahaya narkotika dan obat berbahaya (narkoba) kepada generasi muda.
Namun, menurutnya, peran dan nilai-nilai agama juga memberi kontribusi terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan barang haram tersebut.
Ketua MUI Padang tersebut menilai bahwa upaya mitigasi terhadap penyalahgunaan narkoba bisa beranjak dari lingkup keluarga, terutama dengan menjadikan agama sebagai gaya hidup.
Ia mengingatkan perlunya menanamkan kedudukan hukum di dalam agama terkait narkoba bagi masyarakat terutama generasi muda.
“Dalam Agama, narkoba itu bisa dikatakan pangkat empat. Yaitu tidak hanya haram, zalim, dosa besar dan juga budaya setan. Sementara dari segi kesehatan, tidak hanya merubah perilaku tapi juga merusak fikiran, hati, fisik serta perasaan,” ujar Duski, seperti dikutip dari Republika, pada Selasa (10/10/2017) kemarin.
Demi menanamkan motivasi untuk memerangi narkoba tersebut, Duski melanjutkan, diperlukan adanya komitmen dan usaha keras oleh pemerintah dan masyarakat dalam memberantas penyalahgunaan narkoba. Salah satunya, menurutnya, melalui peran agama yang diharapkan para ulama turut menyuarakannya di samping upaya dari pihak terkait lainnya.
“Mari kita tuntun anak-anak kita untuk beribadah, jaga perilaku dan cara bergaulnya. Insya Allah dengan itu mereka akan terbentengi dan tidak mudah terpengaruh dari bahaya narkoba dan hal negatif lainnya,” pungkasnya. []