JAKARTA— Terkait penolakan konsep Islam Nusantara oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat ditanggapi oleh Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Anwar Abbas.
Anwar mengaku tidak akan meminta MUI Sumatera Barat untuk menerima konsep Islam Nusantara karena hal itu hanya sebatas perbedaan pendapat.
BACA JUGA: Ketua MUI Sumbar: Penolakan ‘Islam Nusantara’ Hasil Musyawarah
“Tidak ada yang perlu dipersoalkan. Enggak ada masalah,” ucap Anwar, pada Rabu (22/8/2018) kemarin.
Ia melanjutkan, “Kalau ada yang tidak setuju dengan konsep Islam Nusantara ya kita terima saja.”
Anwar menjelaskan bahwa Islam Nusantara adalah sebuah konsep atau hasil pemikiran. Karenanya, dia menganggap wajar jika ada pihak yang tidak setuju dengan suatu konsep.
Menurut Anwar, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Tidak perlu ditanggapi secara serius hingga berujung pada pertentangan. Umat Islam pun, lanjut Anwar, mesti terbiasa dengan perbedaan pendapat.
“Kecuali kalau ada yang ingin solat Subuh tiga rakaat. Nah, itu kan enggak bisa,” ucap Anwar.
Sebelumnya, beredar pamflet berisi penolakan terhadap konsep Islam Nusantara saat salat Iduladha di Lapangan Kantin, Bukittinggi, Sumatera Barat.
BACA JUGA: MUI Akan Evaluasi Keputusan Rapat Koordinasi MUI Sumbar terkait ‘Islam Nusantara’
Dalam pamflet dijelaskan bahwa ranah minang menolak istilah Islam Nusantara. Penolakan itu diklaim sejalan dengan yang diputuskan MUI Sumbar.
“Kami satu komando bersama ulama MUI Sumatera Barat. Ranah Minang menolak istilah Islam Nusantara,” tandasnya. []
SUMBER: CNN