SAAT di perjalanan, Nabi berpapasan dengan Ummu Ma’bad Al-Khuza’ah. Ia memiliki seekor kambing yang sudah tidak bisa mengeluarkan air susu. Maka Nabi mengusap puting susu kambing tersebut, dengan membaca basmalah lalu berdoa.
Maka seketika itu, kambing tersebut mengeluarkan air susunya. Sehingga Ummu Ma’bad dapat menikmati kembali air susu kambingnya. Setelah itu Nabi mempersilahkan rombongannya untuk meminum air susu kambing tersebut hingga kenyang.
BACA JUGA: Adab Rasulullah Setiap Memasuki Sebuah Perkampungan
Baru setelah itu, beliau meminumnya. Beliau memerah kembali air susu itu hingga bejana milik Ummu penuh. Setelah itu beliau melanjutkan perjalanannya.
Ketika Abu Ma’bad, suami dari Ummu datang, ia terheran-heran dan menanyakan kejadiannya. Ummu menceritakan, “Demi Tuhan, ada seorang laki-laki yang lewat. Ia berkata begini dan begini (ia menceritakan semuanya)”
Abu Ma’bad berkata, “Pasti orang itu yang sedang dicari-cari oleh orang-orang Quraisy.”
BACA JUGA: Detik-detik Wafat Rasulullah SAW
Nabi terus berjalan, hingga tiba di Quba’, di perbatasan kota Madinah. Tepatnya pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal. Dan inilah permulaan lembaran sejarah Islam.[]
Sumber: Sirah Nabawiyah Untuk Remaja/ Penulis: Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadawi/ Penerbit: Robbami Press Jakarta, 2001