ISU pasangan capres dan cawapres antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 terus menghangat. Hal itu menyusul potret momen kebersamaan kedua sosok tersebut selfie bersama Presiden Joko Widodo di Kebumen, Jateng.
Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan momen spesial tersebut bisa memunculkan berbagai kemungkinan, salah satunya memasangkan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Namun dalam penentuan capres, hal itu tergantung dari keputusan kedua partai yakni PDIP dan Partai Gerindra.
“Tergantung konstelasi di tingkat elite dan konstelasi di tingkat massa keduanya,” katanya dalam keterangan, Kamis (9/3/2023).
BACA JUGA: Lembaga Survei Ini Sebut 70,4% Publik Setuju Prabowo Gabung Pemerintahan Jokowi
Menurutnya, Prabowo Subianto harus mengalah untuk menjadi cawapres. Sebab dalam beberapa survei menempatkan Ganjar berada di puncak atau di atas Prabowo. Serta Ganjar berpotensi menang di tingkat elektoral.
“Kalau misalnya PDIP, Gerindra plus Pak Jokowi punya perhitungan terutama di tingkat elektoral maka yang punya potensi menang itu Ganjar misalnya karena elektabilitasnya lebih tinggi ketimbang Pak Prabowo. Maka Pak Prabowo yang harus mengalah sebagai cawapres,” tuturnya.
Mengacu data Lembaga survei Charta Politika menyampaikan hasil survei tentang simulasi pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2024. Hasilnya duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dipilih 45,3% responden.
Survei tersebut dilaksanakan pada 8-16 Desember 2022, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 1.220 responden yang tersebar di 34 Provinsi. Sampel dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.
BACA JUGA: Mahkamah Agung Sunat Vonis Edhy Prabowo dari 9 Menjadi 5 Tahun, Ini Alasannya
Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto mengatakan melihat simulasi duet Ganjar dan Pranowo angkanya mencapai 45,3% sehingga diprediksi keduanya akan menang pada 1 putaran.
“Jadi secara statistik kalau kita distribusikan normal bisa dikatakan ada kecenderungan apabila Ganjar Pranowo bersanding dengan Prabowo Subianto mereka berpotensi untuk menang 1 putaran,” tutup Yunarto. []
SUMBER: DETIK