SEBAGAI seorang muslim yang mengaku beriman pada Allah dan Rasul-Nya, tentu tidak akan pernah menginginkan Allah murka kepada kita. Sebagai seorang hamba, kita senantiasa berusaha untuk selalu mengikuti apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. Tapi, tak sedikit orang yang melanggar ketentuan dari Allah dan Rasul-Nya, hingga Allah murka kepadanya.
Ada yang mengatakan bahwa murka Allah Ta’ala terhadap hamba-Nya itu berada dalam tiga hal, yaitu:
1. Tidak memperhatikan apa yang diperintahkan oleh Allah.
2. Tidak ridha dengan apa yang telah diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya.
3. Meminta sesuatu, lalu tidak terpenuhi lantas marah kepada Allah.
Ketiga hal itulah yang perlu kita hindari dalam diri kita. Jangan sampai kita tidak memperdulikan apa yang diperintahkan oleh Allah. Karena, di balik perintah itu terdapat hikmah tersendiri bagi diri kita. Perintah yang Allah berikan tak akan mungkin melebih kuasa atau kemampuan diri kita.
Sebagai seorang mukmin, kita harus senantiasa menerima apa yang telah Allah berikan. Allah memberikan segala sesuatu tentu hal itu sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Allah tahu apa yang dibutuhkan oleh hamba-Nya. Dan tidak semua yang diinginkan oleh seorang hamba itu termasuk yang dibutuhkannya.
Maka, ketika Allah tidak mengabulkan apa yang kita pinta, boleh jadi karena apa yang dipinta itu bukanlah termasuk apa yang kita butuhkan. Dan bisa saja bukan maksud Allah tidak mau mengabulkan, melainkan ada hal lain yang akan Allah berikan kepada kita, yang ternyata itu lebih baik daripada apa yang kita inginkan. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 2/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang