Table of Contents
SAHABAT mulia Islampos, Alquran merupakan kitab suci umat Islam. Alquran pun merupakan kalamullah yang dimuliakan umat Islam. Alquran saat ini telah tertulis dan tersusun menjadi mushaf yang dicetak di atas kertas. Mengingat material tersebut, bagaimana jika mushaf Alquran rusak?
Alquran terjaga. Alah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.”
Imam al-Qurthubi dalam Tafsir al-Qurthubi berpendapat mengenai maksud ayat di atas, bahwasanya Allah SWT akan menjaga Alquran dari segala bentuk dan upaya manusia untuk mengubahnya, baik menambah ataupun mengurasi isi di dalamnya.
Namun, bagaimana dengan mushaf Alquran versi cetak yang biasanya terbuat dari kertas? Bagaimana jika kertas tersebut rusak?
Saat terjadi gempa bumi, banjir dan bencana alam lain melanda pemukiman penduduk seringkali ditemukan potongan mushaf Alquran yang rusak dan tercecer. Lantas bagaimana cara untuk memperlakukannya?
BACA JUGA: Bagaimana Mushaf Alquran pada Masa Nabi Muhammad ﷺ?
Mengutip laman Majelis Ulama Indonesia, Selasa 14 Februari 2023, Imam Suyuthi dalam karyanya kitab al-Itqan fi Ulum Al Quran menjelaskan dengan cukup rinci bagaimana memperlakukan mushaf Alquran yang sudah rusak.
Menurutnya, terdapat tiga cara untuk menyikapi mushaf Alquran yang telah rusak. Berikut caranya:
1 Membasuh dengan air
Menurut Imam Suyuthi, mushaf alquran yang telah rusak dapat dibasuh dengan air sehingga tinta yang bertuliskan firman allah SWT itu luntur. Namun, cara pertama ini dianggap sudah kurang relevan mengingat percetakan Alquran kini sudah sangat maju dan kualitas tintanya juga sangat baik.
Kondisi ini berbeda dengan masa lalu dimana Alquran ditulis dengan teknologi seadanya sehingga dapat luntur dengan mudah jika dibasuh air.
2 Membakar
Masih dari sumber yang sama, cara kedua yang dapat dilakukan untuk memperlakukan mushaf Alquran yang telah usang atau rusak adalah dengan cara membakarnya. Alasan Imam Suyuthi memperbolehkannya adalah kisah pembakaran alquran di zaman sahabat Utsman bin Affan.
Pada saat itu, khalifah ketiga Islam itu membakar Alquran yang tidak memenuhi standar yang seharusnya. Penyeragaman tulisan Alquran ini kemudian dikenal dengan Rasm Utsmani, gaya tulisan khas Alquran yang dipakai hingga kini.
BACA JUGA: Mencium Mushaf Alquran, Bid’ah?
3 Menguburnya dalam tanah
Cara yang ketiga menurut Imam Suyuthi adalah menguburnya di dalam tanah yang jauh dari lalu Lalang manusia. Menurutnya cara ini banyak tertera dalam kitab-kitab pengikut mazhab Hanafi. Hal ini mungkin dianalogikan dengan manusia yang telah meninggal dunia, penghormatan terakhir baginya adalah dengan cara dikubur.
Untuk diketahui, Imam Suyuthi sendiri merupakan ulama yang dikenal di zamannya sebagai seorang yang alim dalam bidang hadis dan cabang-cabangnya, baik yang berkaitan dengan ilmu rijal, sanad, matan, maupun kemampuan dalam mengambil istimbat hukum dari hadis. []
SUMBER: MUI