SETIAP malam pergantian tahun, sudah menjadi kebiasaan bagi kebanyakan orang untuk merayakannya. Di sekitar kita sendiri, malam pergantian tahun dirayakan dengan penuh suka cita, begadang semalaman, meniup terompet bahkan menyalakan kembang api yang sangat indah di langit tepat pukul 12 malam.
Sebagai Muslim, bagaimana seharusnya menyikapi pergantian tahun masehi? Haruskah merayakannya semalaman suntuk sampai datang waktu fajar?
BACA JUGA: Apa Guna Nyalakan Kembang Api di Malam Tahun Baru
Islam mengajarkan bahwa hukum suatu perbuatan terikat dengan syariat Islam. Baiknya, kita mencari tahu dulu apakah suatu perbuatan tersebut diperbolehkan atau tidak?
Hari raya umat Islam yang umumnya dirayakan ada dua, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha (hari raya qurban). Sedangkan tahun baru Masehi bukan merupakan hari raya umat Islam. Merayakan tahun baru Masehi merupakan kegiatan orang-orang di luar Islam. Sehingga bagi sebagian ulama, mengikuti kegiatan mereka hukumnya adalah haram.
Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka,” (HR. Imam Ahmad).
Saat pergantian tahun baru alangkah cocoknya bila digunakan untuk bermuhasabah (mengevaluasi diri), sebagaimana firman Allah SWT: “Demi Waktu. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran,” (QS al-Ashr : 1-3).
BACA JUGA: Doa Tahun Baru Hijriyah, Adakah?
Orang yang pasti beruntung adalah orang yang mengamalkan kebenaran dan sabar dalam menegakan kebenaran. Di momentum pergantian tahun, baiknya kita menyiapkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad).
Aturlah waktu dengan baik agar di sisa umur yang Allah berikan tidak dipenuhi kesia-siaan. Jadikanlah momentum pergantian tahun sebagai awal hidup lebih baik., bukan berhura-hura penuh kesenangan. Kita tidak tahu apa yang terjadi setelah tahun baru. Wallahualam. []