ISLAM adalah agama minoritas terbesar di Bulgaria. Menurut Sensus 2001, jumlah umat Islam di negara ini sekitar 966.978, atau 12,2% dari populasi rakyat Bulgaria. Menurut kriteria etnisitas, Muslim di Bulgaria dibagi ke dalam kelompok berikut: Turki – 764.000; Muslim Bulgaria – 130.000; Roma – 100.000; dan sisanya tersebar di beberapa wilayah lainnya.
Sebagian besar Muslim di Bulgaria adalah Muslim Sunni. Ada juga dari golongan Syiah—namun sama dengan di banyak Negara lainnya, Syiah di Bulgaria dianggap sebagai bagian dari sekte Islam. Pada kenyataannya, tentu tidak seperti itu. Syiah adalah sebuah “agama lain.” Utamanya di Bulgaria.
Para pemeluk Syiah diberitakan bahwa mereka mempunyai toleransi yang besar, sebagai contoh, Syiah Kuzulbashi masih bersedia mempertahankan adat istiadat persekutuan, pengakuan, dan menghormati orang-orang kudus Ortodoks. Integrasi kebiasaan Ortodoks ke dalam Syiah—yang celakanya disangka sebagai Islam—memunculkan jenis sinkretisme yang hanya bisa ditemukan di Bulgaria.
Ahmadiyah juga hadir di Bulgaria. Namun meskipun Ahmadiyah hanya sebuah sekte kecil di iegara ini, praktek mereka sebagai Ahmadi dilarang secara tegas oleh pemerintah Bulgaria karena perselisihan dalam kepercayaan antara kaum mayoritas Muslim.
Sejarah Muslim Bulgaria
Pada pertengahan abad kesembilan, sejumlah kecil Muslim di Bulgaria mulai datang, dibuktikan dengan surat dari Paus Nicholas untuk Boris dari Bulgaria bahwa Saracen harus punah. Selama masa Tsar Simeon, pengaruh Islam pada seni Bulgaria mulai muncul, meskipun diyakini bahwa ini merupakan pengaruh dari Bizantium.
Kemudian pada abad 11 dan 12, suku-suku nomaden Turki seperti Cumans dan Pechenegs masuk ke Bulgaria. Menurut ulama, beberapa dari mereka adalah Muslim. Di sisi lain, Kristen Ortodoks Gagauzes juga mengaku berasal dari Cumans dan Pechenegs yang menetap di Bulgaria utara, yang berarti bahwa nenek moyang mereka bisa jadi adalah Kristen atau mengadopsi Kristen pada saat kedatangan mereka.
Namun puncak kedatangan Muslim ke Bulgaria terjadi selama abad 13, yaitu ketika Muslim Seljuk Turki ke Dobruja. Pada tahun 1362, Ottoman Turki merebut kota Edirne dan dengan dalam dua tahun berikutnya mereka telah meluaskan kekuasaannya sampai Plovdiv. Kota Sofia jatuh di tahun 1385, dan secara Islam ada di tanah Bulgaria pada abad ke-14 akhir di pemerintahan Utsmani dari Balkan. Menurut Grand Mufti di Sofia pada masa pemerintahan Ottoman Turki di Bulgaria ada 2.356 masjid, 142 madrasah dan 400 wakaf.
Setelah Perang Rusia-Turki, banyak bangunan dan peninggalan Islam dihancurkan atau disita untuk penggunaan kepentingan sipil. Namun begitu, saat ini, diperkirakan ada 1.458 masjid di Bulgaria, termasuk yang cukup banyak di sebuah negara Eropa.
Muslim Bulgaria Saat Ini
Seperti di banyak negara Eropa lainnya, Muslim Bulgaria menderita di bawah pembatasan kebebasan beragama oleh rezim Zhivkov Marxis-Leninis. Rezim komunis Bulgaria mengumumkan bahwa keyakinan Muslim bertentangan dengan ideologi komunis sekuler.
Pada tahun 1989, 310.000 Muslim Bulgaria lari ke Turki akibat kampanye asimilasi rezim komunis Zhivkov. Program ini, yang dimulai pada tahun 1984, memaksa semua orang Turki dan Muslim lainnya di Bulgaria untuk mengadopsi nama Bulgaria dan meninggalkan semua kebiasaan Muslim.
Namun, banyak ahli percaya bahwa ketidakseimbangan antara tingkat kelahiran Muslim Turki dan rakyat Bulgaria merupakan faktor utama dari kejadian ini. Setelah runtuhnya komunisme, Muslim di Bulgaria sekarang menikmati kebebasan beragama lebih besar. Beberapa desa bisa mengadakan program kajian Al-Qur’an untuk generasi muda (sedangkan kajian Al-Qur’an benar-benar dilarang di bawah Zhivkov). Muslim juga mulai menerbitkan surat kabar mereka sendiri, Musulmani, baik Bulgaria dan ataupun imigran Turki. []