INDIA–Kerusuhan yang dilatarbelakangi agama di India telah mengancam kehidupan warga Muslim di negeri ‘Bollywood’ ini. Akibat kerusuhan besar tersebut umat Muslim di wilayah timur laut Ibu Kota India, New Delhi, terpaksa melakukan shalat Jumat di atap masjid yang habis terbakar pada Jumat (28/2/2020).
“Jika mereka membakar masjid kami, kami akan membangun kembali dan berdoa. Ini adalah hak agama kami dan tidak ada yang bisa menghentikan kami untuk beribadah,” kata Mohammad Sulaiman, yang ada di antara sekitar 180 pria yang shalat di atap masjid yang dibakar dalam kerusuhan pada Rabu (26/2/2020) seperti dikutip dari AP.
BACA JUGA: Bentrokan di India, 2 Masjid Dibakar dan 23 Orang Tewas
Polisi terlihat berjaga-jaga di wilayah tersebut. Di salah satu jalan yang dilanda kerusuhan, umat Hindu meneriakkan “Jai Shri Ram,” atau Long Live Ram, dewa Hindu, ketika umat Islam berusaha mencapai masjid yang rusak akibat kerusuhan.
Beberapa warga Muslim mengatakan kepada AP bahwa sebagian besar keluarga Muslim telah mengunci rumah mereka dan meninggalkan daerah itu.
Ketegangan antara umat Hindu garis keras dengan umat Muslim yang memprotes kebijakan pemerintah Hindu Perdana Menteri Narendra Modi telah dibangun selama berbulan-bulan ketika kekerasan meledak pada Minggu malam, tepat saat kunjungan kenegaraan pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke India.
BACA JUGA: Warganet Kutuk Kekerasan terhadap Demonstran Muslim di India
Seorang pemimpin lokal Partai Bharatiya Janata Modi yang kehilangan kursinya di majelis negara bagian Delhi dalam pemilihan baru-baru ini, Kapil Mishra, menuntut polisi untuk membubarkan aksi protes yang dipimpin umat Muslim di kota atau ia dan pengikutnya akan melakukannya sendiri. Dan mereka benar-benar melakukan hal itu.
Bentrokan pun pecah. Orang-orang Hindu dan Muslim saling serang dengan senjata dan pedang, batang logam dan kapak, meninggalkan jalan-jalan di mana kerusuhan terjadi menyerupai zona perang. []
SUMBER: SINDO