ISLAM mengalami perkembangan di Korea Selatan. Pemerintah setempat pun mulai membuka tempat wisata ramah Muslim, sebagai bukti banyaknya Muslim yang berkunjung ke Negeri Ginseng ini.
Sayangnya, perkembangan ini tidak dibarengi dengan jumlah tempat ibadah Muslim yang bisa dibilang masih sedikit.
Masih sulitnya menemukan masjid atau tempat ibadah untuk umat Muslim telah mendorong Warga Negara Indonesia (WNI) yang beragama Islam dan bekerja di Korea selatan berinisiatif mendirikan masjid.
“Sulitnya beribadah membuat para WNI harus berjalan jauh untuk menemukan Masjid maupun ibadah dengan kondisi ruangan yang kecil di ruang kerja. Kondisi-kondisi seperti itu kemudian melahirkan keinginan para WNI yang jumlahnya lebih dari 35 ribu orang di Korea untuk menginisiasi pendirian masjid,” kata Dai Ambassador Cordofa Korea Selatan, Alnofriadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/5/2018), Halallifestyle melaporkan.
Tujuannya, agar umat Muslim tetap bisa menunaikan kewajibannya dan Masjid tersebut dapat menjadi pusat peradaban Islam selama berada di negara semenanjung itu.
Alnofriadi melanjutkan, ide pendirian Masjid berawal dari pertemuan-pertemuan sesama WNI di pabrik-pabrik tempat mereka bekerja. Termasuk obrolan di media sosial antar beberapa WNI yang pernah merasakan menjadi santri di Indonesia dan bekerja di Korea.
Saat ini, menurut Afnofriadi, sudah ada 59 Masjid yang diinisiasi dan dikelola oleh WNI di seluruh kota di Korea. Lima diantaranya sudah permanen, sedangkan 54 Masjid lainnya masih berupa flat yang disewa.
Masjid-masjid yang permanen sudah berwenang menunjuk Imam tetap dari dalam atau luar Korea dan pengurusan visanya akan diterbitkan dengan sponsor dari Korea Muslim Federation (KMF).
Masjid tersebut berfungsi sebagai pusat informasi bagi warga Korea yang ingin mempelajari Islam. Masjid-masjid di Korea saat ini menyediakan berbagai bahan menarik berupa teka/bacaan dan audio yang diberikan secara gratis untuk mereka yang ingin mengenal Islam lebih dalam. []
SUMBER: HALALLIFESTYLE