ITALIA–Di tengah pembatasan perjalanan nasional dan internasional, muslim berjuang menemukan tempat menguburkan jenazah yang meninggal akibat Covid-19 di Italia.
Di negara berpenduduk 2,6 juta Muslim itu, yang mewakili 4,3 persen dari populasi menurut sensus 2018, hanya 50 dari hampir 8.000 kota yang telah mendedikasikan ruang untuk pemakaman muslim.
Arab News melaporkan,kondisi ini telah menyebabkan “situasi dramatis di Italia.
“Beberapa jenazah tersisa di kamar mayat karena tidak ada lahan pemakaman muslim yang dapat ditemukan,” kata Abdallah Redouane, sekretaris jenderal Masjid Agung Roma sebagaimana dikutip dari Arab News.
BACA JUGA: Lockdown Dilonggarkan, Italia Beri Kabar Gembira kepada Warga Muslim dengan Pembukaan kembali Masjid
Sebagian besar ruang untuk penguburan Islam di pemakaman umum terletak di wilayah Lombardy dan Emilia-Romagna. Situasinya bahkan lebih serius di utara Italia, daerah yang paling terpengaruh oleh pandemi Covid-19.
Ruang pemakaman pertama bagi umat Islam di Italia didirikan di Trieste pada tahun 1856. Pemakaman Flaminio di Roma telah memiliki ruang bagi umat Islam sejak 1974.
“Hari ini ruang ini penuh. Dalam beberapa bulan terakhir, kematian telah meningkat dan demikian pula permintaan pemakaman,” kata Redouane.
“Kami mengajukan permintaan untuk membuka ruang baru bagi Muslim di pemakaman kota secara nasional. Sejauh ini kami berhasil membuka beberapa area baru. Tetapi ketika situasinya semakin buruk, kami masih menunggu jawaban,” kata Yassine Lafram, presiden Persatuan Komunitas Islam di Italia (UCOII).
BACA JUGA: Cerita Pekerja Sosial asal Italia, Putuskan Jadi Mualaf setelah Diculik di Kenya
Pemakaman dalam Islam selalu sederhana tanpa layanan rumit atau peti mati mewah. Dengan meningkatnya jumlah korban Covid-19, kurangnya lahan pemakaman Muslim telah menjadi tantangan bagi banyak Muslim.
Sama seperti Italia, Muslim di Prancis menulis kepada Presiden Emmanuel Macron pada bulan April tentang kurangnya lahan makam untuk Muslim.
Macron menanggapi, memberikan jaminan bahwa Muslim yang meninggal di Prancis selama pandemi Covid-19 akan dimakamkan sesuai dengan kepercayaan dan tradisi keagamaan mereka. []
SUMBER: ARAB NEWS | ABOUT ISLAM