Sebuah video menampilkan beberapa jasad anak-anak Muslim Rohingya mengambang di sebuah Sungai. Jasad tak bernyawa itu dikelilingi oleh orang-orang berawut wajah duka. Tampak jasad anak laki-laki dan bayi berada di tepi Sungai Naf perbatasan Bangladesh.
Seperti dilansir oleh Independent, Jumat (15/9/2017), anak-anak dan bayi itu ditembak oleh polisi Myanmar saat menuju perbatasan Bangladesh.
Seorang kerabat Muslim Rohingya yang kini telah selamat, menceritakan bagaimana keluarga mereka dibantai oleh militer dan Polisi Myanmar saat mencoba melarikan diri ke Bangladesh.
Selama tiga minggu terakhir, lebih dari 400.000 Muslim Rohingya melarikan diri melalu penyebrangan Naf. Mereka mengaku, desa tempat mereka tinggal dibakar oleh Militer Myanmar.
Tindakan itu persis dengan yang tertera dalam buku Pembersihan Etnis karya Zeid bin Ra’ad Zeid al-Hussein, Komisaris Tinggi Amerika untuk HAM.
Bukan hanya itu, sekitar 100 pengusngsi dilaporkan tenggelam saat mencoba melakukan perjalanan menghindari penganiayaan di Myanmar.
Sementara itu seorang Muslim Rohingya yang kini tinggal di Australia, Anwar Sha, berbicara setelah melihat video tersebut.
Anwar Sha mengatakan, ia sadar ada puluhan ribu pengungsi yang masih berusaha melarikan diri. Dia mengatakan kepada saluran berita ABC, yang menyiarkan video tersebut, bahwa ada sekitar 30.000 orang yang terjebak di perbukitan.
“Mereka tidak punya makanan, mereka tidak memiliki tempat berlindung. Mereka sekarat di sana,” katanya.
“Begitu mereka mencoba keluar dari sana, berkelompok demi kelompok, militer dan polisi menyerang mereka dan membantai mereka.”
“Saya mendengar salah satu saudara perempuan saya telah menyeberang ke Bangladesh, tapi dua saudara perempuan lainnya – saya belum pernah mendengar kabar tentang mereka.”
“Tidak ada kontak dengan mereka dan saya tidak tahu di mana mereka berada.”
Sekitar 1.000 Rohingya dilaporkan tewas oleh militer dan polisi di Burma selama tiga minggu terakhir.
Pemimpin Birma Aung San Suu Kyi mendapat kecaman karena membiarkan kekerasan terus terjadi terhadap Muslim Rohingya. []