AUCKLAND — Jaringan wanita Muslim Christchurch meminta Pemerintah Selandia Baru mengembalikan donasi dari Cina untuk korban teror di dua masjid kota Christchurch.
Jaringan wanita Muslim beranggapan donasi sekitar 2 juta dolar Amerika Serikat (AS) itu lebih baik diberikan pada etnis Uighur dan minoritas Muslim di negara tirai bambu.
Media Newshub melaporkan bahwa pada saat terjadi aksi teror, Jumat (15/3/2019) lalu, Wali Kota Auckland, Phil Goff tengah menghadiri acara makan malam untuk delegasi dari Teochew International Federation, termasuk Cina.
BACA JUGA: Soal Muslim Uighur, Ini Harapan MUI terhadap Pemerintah China
Dalam acara tersebut, para delegasi berjanji menyumbangkan hampir 500 ribu dolar AS kepada para koran. Jumlah sumbangan terus bertambah hingga mencapai 2,1 juta dolar AS.
Salah satu donatur adalah pengusaha kontroversial Zhang Yikun yang terkenal karena keterlibatannya dalam perselisihan antara politikus Selandia Baru, Jami-Lee Ross dan Partai Nasional.
Goff memberikan donasi itu pada Yayasan Christchurch, Our People, Our City. Sumbangan itu disebutnya sebagai gerakan kepedulian kepada masyarakat Christchurch dan komunitas Muslim di Selandia Baru.
Namun, Jaringan Kepemimpinan Khadija menyerukan agar sumbangan dikembalikan dan diberikan pada etnis Uighur dan minoritas Muslim yang teraniaya di Cina.
Dalam sebuah petisi yang ditujukan kepada Perdana Menteri (PM), Anggota Parlemen, Wali Kota Goff, dan Federasi Asosiasi Islam Selandia Baru (FIANZ), jaringan tersebut beranggapan sumbangan dapat digunakan lebih efektif di tempat lain untuk memerangi Islamofobia.
“Meskipun sikap itu sangat menyentuh hati, kami menyerukan permintaan yang sangat spesifik tentang bagaimana sumbangan ini harus digunakan,” demikian petikan kalimat dalam petisi itu.
Organisasi tersebut beranggapan sumbangan yang terhimpun untuk para korban melalui situs crowdfunding Launch Good and Givealittle, bantuan keuangan dari Pemerintah, sumbangan Teochew, seharusnya digunakan untuk membantu muslim Uighur.
“Banyak orang di komunitas Muslim yang ingin mengatasi masalah umat Islam Uighur dan mengambil sikap menentang Islamofobia,” tulis petisi jaringan itu.
BACA JUGA: Pengakuan Jacinda Ardern terkait Reaksinya terhadap Teror di Selandia Baru
Organisasi tersebut sadar, sumbangan itu bukan uang dari pemerintah Cina. Namun, mereka menegaskan bantuan paling berarti adalah menghentikan penganiayaan terhadap orang-orang yang mempraktikkan agama Islam di seluruh dunia.
Sebelumnya Human Rights Watch mengatakan etnis Uighur menjadi sasaran pengawasan ketat dari pemerintah Tiongkok. Sekitar satu juta orang ditahan di kamp “pendidikan ulang” di negara tersebut. []
SUMBER: NEWSHUB