MEMBACA Alquran merupakan salah satu kewajiban seorang muslim. Membaca Alquran pun tak sembarangan. Ada aturan khusus dalam membacanya. Namun, pada kenyataannya, masih banyak muslim yang belum mampu membaca Alquran dengan baik.
Masalah kemampuan dalam membaca Alquran tentunya bisa dipelajari dan ditingkatkan selama masih ada keinginan untuk bisa membaca Alquran. Namun, bagaimana dengan orang yang enggan membaca Alquran?
Islam memberikan perumapamaan bagi mereka yang enggan membaca dan mempelajari Alquran. Hal ini sebagaimana penegasan Rasulullah SAW, dalam hadits yang diriwayatkan Muslim dari Abu Musa Al-Asya’ari RA.
Rasulullah bersabda:
عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَثَلُ المُؤْمِنِ الذي يَقْرَأُ القُرْآنَ، مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ، رِيحُها طَيِّبٌ وطَعْمُها طَيِّبٌ، ومَثَلُ المُؤْمِنِ الذي لا يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ التَّمْرَةِ، لا رِيحَ لها وطَعْمُها حُلْوٌ
“Perumpamaan seorang Mukmin yang membaca Alquran ibarat buah Utrujah, baunya harum rasanya enak. Adapun perumpamaan seorang Mukmin yang tidak suka membaca Alquran ibarat buah kurma, tidak berbau namun rasanya manis.” (HR Muslim)
Sehingga maksudnya, menjadi seorang Muslim yang hakiki adalah mereka yang beriman dan mengamalkan ajaran Islam. Ibarat buah yang baik adalah ketika ‘dicium’ buah itu wangi dan jika ‘dinikmati’ pun rasanya enak.
Seorang Muslim yang membaca dan mempelajari Alquran juga memiliki keistimewaan tersendiri di sisi Allah SWT. Nabi menegaskan hal ini dalam sebuah hadits riwayat Anas bin Malik:
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إنَّ للَّهِ أَهْلينَ منَ النَّاسِ قالوا: يا رسولَ اللَّهِ، من هُم؟ قالَ: هم أَهْلُ القرآنِ، أَهْلُ اللَّهِ وخاصَّتُهُ
Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki orang-orang khusus dari kalangan manusia. Para sahabat bertanya: Siapa mereka? Rasulullah pun menjawab, “Mereka adalah Ahli Alquran, ahlullah dan orang khusus-Nya.” (HR Ibnu Majah)
Ketulusan serta keimanan kepada Allah dalam membaca Alquran juga tak luput dari perhatian Allah SWT kepada setiap hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذا قَرَأَ ابنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطانُ يَبْكِي، يقولُ: يا ويْلَهُ، وفي رِوايَةِ أبِي كُرَيْبٍ: يا ويْلِي، أُمِرَ ابنُ آدَمَ بالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الجَنَّةُ، وأُمِرْتُ بالسُّجُودِ فأبَيْتُ فَلِيَ النَّارُ. وفي رواية: فَعَصَيْتُ فَلِيَ النَّارُ
“Jika anak Adam membaca ayat Sajadah, lalu dia sujud maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata: celakalah aku. Di dalam riwayat Abu Kuraibin: celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan bersujud, namun aku enggan sehingga aku pantas menjadi penghuni neraka.”
Sedangkan, dalam hadits pendek dan populer, Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan orang yang belajar dan mengajarkan Alquran:
عن عثمان بن عفان رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خَيْرُكُمْ مَن تَعَلَّمَ القُرْآنَ وعَلَّمَهُ
“Sebaik-baiknya kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengamalkannya.” (HR Muslim dari Utsman bin Affan RA) []
SUMBER: REPUBLIKA