WASHINGTON— Regina Mustafa, seorang Muslimah yang akan mencalonkan diri menjadi Walikota di Rochecter, Minnesota, Amerika Serikat (AS), mendapatkan ancaman pembunuhan di media sosial. Ia pun melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.
Regina mengatakan bahwa seseorang yang mengaku berasal dari Militia Movement menulis ancaman di situsnya. Ancaman itu datang dari seseorang yang menamankan dirinya sebagai “Gerakan Milisi”. Orang tersebut menulis, “”BUNUH semua muslim di Amerika.”
Regina mengaku tak tahu siapa orang yang mengancamnya tersebut.
“Saya tidak tahu apakah orang tersebut berada di dekat sini atau di wilayah lain. Ancaman ini harus dianggap serius,” kata Regina.
Regina juga mejelaskan bahwa ancaman yang diterimanya itu juga merupakan ancaman umun bagi semua muslim di Amerika, namun mengingat ancaman itu dituliskan di situsnya, Regina menilai itu sebagai ancaman khusus bagi dirinya.
“Itu lebih merupakan ancaman umum bagi semua Muslim di Amerika, tapi karena orang ini seperti sengaja meluangkan waktu untuk mencari tahu tentang saya dan meninggalkan komentar ini, saya menganggapnya sebagai ancaman khusus,” imbuhnya.
Regina mengatakan bahwa kata-kata ancaman yang ditinggalkan di postingan akun Google Plus miliknya menyertakan sebuah foto saat dirinya berpidato di Peace Plaza di Rochester.
Sementara itu Council on American-Islamic Relations (CAIR) Minnesota meminta polisi untuk menyelidiki ancaman yang diterima Regina Mustafa.
“Kami mendesak otoritas penegakan hukum negara bagian dan federal untuk menyelidiki ancaman kekerasan implisit ini yang menargetkan anggota komunitas minoritas yang ingin mengambil bagian dalam proses politik negara kami,” kata Direktur Eksekutif CAIR Minnesota Jaylani Hussein.
Hussein mengatakan organisasinya telah menyaksikan lonjakan insiden kebencian yang membidik Muslim AS dan anggota kelompok minoritas lainnya sejak terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden.
Menurut media lokal, Regina sendiri sebenarnya sudah merasa diterima di kota Rochester. Meskipun demikian, muslimah berhijab itu tak luput dari perlakuan rasis di sekitar lingkungannya.
Wanita 37 tahun itu mengaku pernah diteriaki oleh pengendara mobil yang lewat. Bahkan pernah suatu saat, seorang pria mendatanginya saat ia duduk di sebuah kedai kopi bersama putrinya dan berkara “pulanglah ke rumah.”
Regina juga sempat mendapatkan ancaman setelah mengumumkan tawaran untuk Kongres tahun lalu.
Ancaman pembunuhan yang diterimanya pun segera ia laporkan ke Departemen Kepolisian Rochester. []
SUMBER: INDEPENDENT