“MULUTMU adalah harimaumu”, apakah anda pernah mendengar kalimat ini? Jawabannya pasti pernah, perkataan adalah suatu tindakan yang dapat berpengaruh bagi diri kita maupun orang lain. Muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan yang tidak bermanfaat, misalnya ghibah. Allah sangat membenci ghibah, maka dari itu hendaknya muslimah menghindarinya. Orang yang berghibah ibarat memakan daging bangkai saudaranya sendiri.
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat [49]: 12). Allah menegaskan dalam ayat tersebut bahwasanya ghibah adalah hal yang sangat dibenci oleh Allah.
BACA JUGA: 13 Hal Ini Harus Dijaga oleh Seorang Muslimah
“Pak, dulu saat anda belum berkeluarga, muslimah seperti apa yang bapak cari?” Bapak itu menjawab, “Oh tentu saja yang cantik luar dan dalamnya, pandangan awal memang tertuju pada fisiknya, tapi ketika berbicara ternyata lisannya kurang baik, langsung jatuh penilaian saya.”
Perbincangan di atas sepertinya klise dan tidak berbobot. Namun terdapat banyak hikmah dibalik perbincangan tersebut, bahwa kecantikan wajah seorang muslimah tidak menjadi tolak ukur penilaian kaum adam. Penilaian manusia bisa seperti itu, bagaimana dengan penilaian Allah SWT yang Maha Mengetahui Segalanya?
BACA JUGA: Jadilah Muslimah Mager (Makin Greget)
Lisan menjadi salah satu kecantikan yang dimiliki kaum muslimah, memiliki lisan yang terjaga adalah sebuah anugerah bagi siapapun yang mendapatkannya. Allah dengan tegas menyatakan bahwa ciri hamba-Nya yang baik adalah mereka yang baik ucapannya. Jika dihina maka mereka tidak membalasnya, akan tetapi mereka mengeluarkan kata-kata yang lemah lembut dan tidak ada unsur dendam. Sebagaimana dalam firman Allah yang berbunyi, “Dan hamba-hamba Rabb Yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang (mengandung) keselamatan.“ (QS. Al-Furqaan [25]: 63).
Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, ada 3 hal yang harus diperhatikan oleh umat muslim dalam menjaga lisan, yaitu: 1) Tidak mengucapkan kata-kata yang sia-sia. 2) Berkata jika ada kebaikan di dalamnya dan manfaat bagi agamanya. 3) berfikirlah dulu sebelum berbicara. []
SUMBER: DAARUT TAUHID