Oleh: Ummu Farzana
DALAM surat At-Tahrim ayat 111, Allah mengingatkan kita agar belajar dari kisah orang-orang terdahulu. Banyak sejarah yang terukir dan banyak hikmah yang bisa diambil. Satu diantaranya adalah tentang peranan perempuan dalam sejarah Islam.
Ada istri nabi Nuh dan istri nabi Luth yang walaupun hidup bersama seorang yag sholeh ( nabi Huh dan nabi Luth) tetapi mereka tetap ingkar. Maka, Allah pun menyediakan neraka bagi mereka.
Berbeda halnya dengan Asiah istri Fira’un, yang walaupun hidup dengan seorang yang kejam (Fir’aun) namun tetap teguh beriman pada Allah. Ia selalu berdo’a: “Ya tuhanku, bangunkanlah untukku rumah d surga”. Maka, ketika fir’aun menyiksanya hingga ajal menjemput, wajahnya tetap tersenyum karena ketika itu ia telah melihat bahwa do’a nya terkabul. Allahu subhanahu wa ta’ala memberinya sebuah rumah di syurga.
Anak-anak nabi Nuh dan nabi Luth yang ingkar juga ikut ke neraka bersama ibu mereka. Sedangkan, nabi Musa yang berada d bawah pengasuhan Asiyah istri fir’aun, Allah muliakan. Karena itulah, peranan seorang ibu sangat penting dalam keluarga. Peranan wanita sangat penting dalam rumah tangga.
BACA JUGA:Â Tipe-tipe Wanita Dalam Al-Quran
Wanita adalah ummahatul ghad juga ummahatul u’la. Dan, tidaklah mudah menjadi seperti demikian. Seorang wanita harus memiliki karakter sebagai berikut:
– memiliki keimanan yg mendalam.
-memiliki pemahaman/fikrah.
-memiliki mentalitas tahan banting.
-memiliki intelektualitas yg memadai.
-memiliki ketahanan fisik yg kuat.
Maka, dengan semua hal tersebut wanita akan dapat menjadi sosok yang mampu mengukir prestasai dalam sejarah. Seperti para ummahatul mu’minin dan para muslimah sahabat Rasulullah SAW, juga para wanita di jaman sebelum Rasulullah SAW, antara lain:
– Maryam binti Imran yang suci dan Allah muliakan dengan anugerah putra yang menjadi seorang Rasul yaitu Isa a.s.
– Istri Imran (bunda Maryam) yaitu wanita yang taat dan sabar.
– Asiyah istri fir’aun yang kukuh memegang prinsip dan keimanannya terhadap Allah SWT.
– para ummahatul mu’minin istri-istri Rasulullah SAW. Mereka antara lain:
Khadijah binti Khuwailid yang menjadi wanita pertama yang membenarkan kenabian suaminya, Muhammad dan beriman kepada Allah SWT. Ia mengorbankan seluruh hartanya demi tegakknya Islam. Hingga wanita yang tadinya kaya raya ini hanya meninggalkan sebuah kalung saja untuk d wariskan pada putrinya, Fatimah Az-Zahra.
Aisyah binti Abu Bakar yang merupakan wanita cerdas. Dia lah yang meriwayatkan lebih dari 200 hadist yang semuanya shohih, padahal usianya saat itu masih sangat muda.
Zainab binti Jahsi yang terkenal karena keringanan tangannya dalam bersedekah. Ia juga pandai membuat barang kerajinan dan seluruh penghasilannya dari usaha tersebut ia sedekahkan. Sehingga benarlah sabda Rasulullah SAW, bahwa istri beliau yang pertama kali akan menyusul beliau setelah beliau wafat adalah yang paling ringan tangannya diantara istri-istri  beliau yang lainnya. Dan, itulah Zainab binti Jahsi.
-Para sahababiyah, diantaranya:
Sumayyah istri Yassir, ibunda Ammar bin Yassir yang merupakan syahidah pertama dalam sejarah Islam bersama suaminya.
BACA JUGA:Â Wanita, Cukuplah Bagimu Kemuliaan Menjadi Muslimah
Asma binti Abu Bakar yang bermental baja. Walaupun beliau dalam keadaan hamil tua, tetapi beliau tetap melaksanakan hijrah ketika perintah itu datang, padahal jalan yang harus ditempuh bukanlah medan yang mudah.
Dan, an masih banyak lagi muslimah tangguh yang tidak dapat dituliskan di sini satu per satu. Mereka memiliki kualitas keimanan yang tinggi, intelektualitas dan mental yang kuat.
Semoga Allah merahmati mereka dan menjadikan kita wanita yang sholihah skaligus muslimah yang kuat. Aamiin ya Allah, ya Rabbal a’lamiin. []