WANITA mengalami masa haid. Secara bahasa, haid berarti aliran atau sesuatu yang mengalir. Sedangkan dalam lingkup syariah, haid adalah darah yang mengalir dari dasar rahim seorang wanita yang akil-baligh, bukan darah persalinan atau sakit, yang terjadi pada hari-hari tertentu dan dapat berulang pada waktu tertentu.
Dalam ilmu kedokteran, haid merupakan kejadian meluruhnya jaringan endometrium karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma di dalam rahim wanita.
BACA JUGA: Muslimah Harus Tahu, Begini Cara Membedakan Darah Haid dan Istihadhah
Pengertian haid itu memang beragam. Begitu pula dengan namanya. Muslimah, tahukah apa saja nama-nama yang jadi sebutan bagi haid?
Dalam Islam, ada 7 nama atau istilah yang digunakan untuk menyebut haid. Muslimah perlu tahu, berikut 7 nama atau sebutan untuk haid:
1 Al Mahid (haid)
Nama ini merujuk pada QS Al Baqarah ayat 222.
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid (mahid)”
Istilah tersebut merupakan sebutan haid yang paling familiar di kalangan kaum hawa.
2 Al Quru’
Nama ini merujuk pada QS Al Baqarah: 228.
وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ
“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’.”
Kata ‘quru’ yang dimaksud di sana adalah masa haid. Karena, 3 kali quru diartikan sebagai 3 kali masa haid.
3 Adh Dhahiku
Nama ini merujuk pada QS Hud: 71.
وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ
“Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum.”
‘Dhahikat’ dalam ayat tersebut diterjemahkan menjadi ‘dia (istri nabi Ibrahim) tersenyum’. Dia tersenyum saat menerima kabar gembira tentang akan lahirnya seorang putra. Padahal, saat itu Sarah (istri Nabi Ibrahim) sudah menopouse. Maka, ‘adh dhahiku’ pun diaggap sebagai haid yang jadi pertanda kesuburan.
4 At Thumtsu
Kata ini secara bahasa bermakna darah yang mengalir. Ini merujuk pada QS Ar Rahman: 56.
لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ
“Mereka tidak pernah disentuh (Yathmits) oleh siapa pun dari golongan manusia dan jin.”
Ayat ini juga sekaligus bertutur tentang bidadari surga yang tidak mengalami haid. Darah mereka terus mengalir tanpa kata melahirkan. Sehingga mereka perawan selamanya.
BACA JUGA: Haid Tak Lancar, Ini 6 Cara Mengatasinya
5 Al Arikat
Nama ini merujuk pada hadis nabi SAW:
“Apabila wanita telah arikat (haid), tidak halal untuk dilihat sedikitpun dari tubuhnya kecuali wajahnya dan kedua telapak tangannya.” (HR Ahmad)
6 Al Ikbar
Nama ini merujuk pada QS Yusuf: 31.
فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ
“Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka pun akbarnahu (kagum kepada [keelokan rupa]-nya).”
Para alim menjelaskan bahwa sebenarnya makna ikbar tersebut adalah ‘para wanita yang dikumpulkan Zulaikha untuk bertemu Yusuf, menjadi haid ketika melihat Yusuf.’
7 Al I’shar
Nama ini merujuk pada tamsil (perumpamaan): “Hujan lebat yang turun dari langit membasahi bumi laksanaaliran deras darah yang keluar dari rahim para wanita yang membasahi tubuh mereka.” (At Tabyin Al Haqa’iq 1: 38, Al muhadzdzab 1: 32. Al Bada’iy 1: 46, Al Mughniy 1: 244-254) []
Referensi: Special Guide for Women/Karya: Dr Muhammad Utsman Al Khasyat/Penerbit: Sygma Publishing/Tahun: 2009