ALANGKAH menderitanya orang-orang yang disebut sebagai musuh Allah SWT di Hari Kiamat kelak. Padahal Allah Ta’ala Maha Pengasih yang tak pilih kasih. Dia adalah Maha Penyayang bagi semua hamba-Nya. Dan inilah manusia yang menjadi musuh Allah di Hari Kiamat.
Dalam sebuah riwayat, mereka yang menjadi musuh Allah Ta’ala di antaranya adalah orang-orang yang curang dalam bermuamalah.
Musuh Allah di Hari Kiamat, Tiga Golongan
“Ada tiga golongan,” firman Allah Ta’ala dalam sebuah hadits qudsi, “yang Aku menjadi musuh mereka pada Hari Kiamat.” Maka Rasulullah Saw melanjutkan hadits tersebut sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Abu Hurairah.
BACA JUGA: Ketika Musuh Allah Mendengar tentang Umar bin Khattab
1- Musuh Allah di Hari Kiamat: Golongan Pertama
Orang yang bersumpah atas nama Allah SWT, kemudian dia berkhianat.
2- Musuh Allah di Hari Kiamat: Golongan Kedua
Orang yang menjual orang yang merdeka, lalu ia memakan uang hasil penjualannya.
3- Musuh Allah di Hari Kiamat: Golongan Ketiga
Orang yang berjanji mengupah pekerja, kemudian pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya, namun orang tersebut tidak membayarnya.
Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya bagi setiap diri untuk memperhatikan akhlak yang baik saat berinteraksi dengan sesama. Sebab akhlak yang baik adalah salah satu tujuan utama diutusnya Rasulullah SAW kepada umat manusia.
Musuh Allah di Hari Kiamat, Allah Tak Akan Berbicara pada Mereka
Dalam riwayat lain yang lebih panjang dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga golongan yang Allah Ta’ala tidak akan berbicara, melihat, mensucikan dan memberikan azab yang pedih kepada mereka di Hari Kiamat.”
Pertama, seorang lelaki yang menghalangi musafir meminum kelebihan air yang dia miliki di tengah gurun pasir.
Kedua, seorang laki-laki yang menjual barangnya dengan berbohong. Seperti berbohong soal modal dari barang tersebut, padahal sebenarnya modal yang dia gunakan tidak seperti yang dikatakannya.
BACA JUGA: Tiga Golongan Ini, Jadi Musuh Allah SWT di Hari Kiamat
Ketiga, laki-laki yang membaiat pemimpin untuk kepentingan dunia. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim ini disebutkan bahwa laki-laki tersebut taat kepada pemimpin ketka mendapat bagian dunia, kemudian mengingkarinya tatkala tidak mendapat bagian dunia.
Musuh Allah di Hari Kiamat, Riwayat yang Shahih
Dua riwayat shahih yang dikutip oleh syaikh Salman al-Audah dalam buku “Inilah Rasulullah SAW” ini adalah sebuah rambu yang amat jelas tentang keharusan bagi setiap kaum muslimin untuk berakhlak mulia. Apalagi, akhlak yang buruk tidak hanya menimbulkan kerugian bagi pelakunya, tetapi juga ikut mencoreng citra Islam. []
SUMBER: KISAHHIKMAH