ADA yang tanya, bagaimana madzhab Syafi’i menganjurkan melafadzkan niat, sedangkan dalam madzhab Syafi’i sendiri, niat itu harus ada bersamaan/beriringan dengan takbiratul ihram. Sedangkan faktanya, melafadzkan niat dilakukan sebelum takbiratul ihram.
Jika harus bersamaan dengan takbiratul ihram, ini perkara yang tidak mungkin dilakukan. Dengan demikian maka ini termasuk inkonsisten.
Jawab: Benar, dalam madzhab Syafi’i niat harus ada bersamaan dengan takbiratul ihram. Akan tetapi, “melafadzkan niat” itu sendiri bukanlah “niat” menurut madzhab Syafi’i. Ia hanyalah sebuah “wasilah” (media/perantara) untuk membantu merealisasikan niat yang ada di dalam hati. Karena ulama – termasuk madzhab Syafi’i – sepakat, bahwa niat itu apa yang ada di dalam hati, bukan di lisan.
BACA JUGA:Â Ini Lafaz Niat Puasa Arafah
Jadi, kalau melafadzkan niat dilakukan sebelum takbiratul ihram, maka tidak masalah dan tidak bertentangan dengan madzhab yang mengharuskan niat bersamaan dengan takbiratul ihram. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum jami’an. []
Facebook: Abdullah Al-Jirani