ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ.
“Dunia itu akan ditinggalkan di belakang. Sedangkan akhirat akan berada di hadapan kita.
BACA JUGA: Jangan Terjebak oleh Silaunya Dunia
Dunia dan akhirat tersebut memiliki anak-anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak-anak dunia.
Hari ini (di dunia) adalah hari beramal tanpa ada perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) Tanpa bisa beramal .”
BACA JUGA: Perempuan dalam Fatamorgana Dunia
[Diriwayatkan oleh Al Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad-. Atsar ini adalah potongan dari perkataan ‘Ali, ada yang mauquf (sampai pada sahabat) dan marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Lihat Fathul Baari, 18/225, Mawqi’ Al Islam Asy Syamilah] []
Akhukum Fillah
Abdullah Sholeh Hadrami
Ingin download video, audio dan tulisan serta info bermanfaat ? Silahkan bergabung di Channel Telegram kami;
Channel YouTube