NIKAH, dalam huruf Arab yang merupakan asal katanya, nikah tertulis نكاح , terdiri dari empat huruf yakni Nun (ن), Kaf (ك), Alif (ا), dan Ha’ (ح).
Jika diurai, keempat huruf itu membentuk makna yang merujuk pada rahasia pernikahan yang sakinah, mawwadah wa rahmah.
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QSar Rum: 21)
Tepat seperti yang disebutkan ayat diatas, laki-laki dan perempuan disatukan dalam sebuah pernikahan dan dijadikan-Nya rasa kasih dan sayang yang tumbuh diantara keduanya. Jika direnungkan, rahasia pernikhan itu telah terandung dalam kata “nikah” itu sendiri.
BACA JUGA: Pahami Esensi Pernikahan Secara Utuh
Dikutip dari Webmuslimah, berikut ini makna dibalik kata nikah jika ditinjau dari masing-masing huruf yang membentuknya:
1 Nikah itu Nikmat
Nun adalah singkatan dari nikmat (نعمة). Pernikahan sesungguhnya adalah sebuah nikmat. Nikmat yang besar. Mulai dari akad nikah, malam pertama hingga keseluruhan masa berkeluarga adalah nikmat.
Getar-getar aneh sewaktu akad nikah adalah nikmat. Dari kesendirian menuju hidup bersama dalam cinta adalah nikmat. Hadirnya pasangan sebagai tempat berbagi dan pemberi motivasi adalah nikmat. Dan seterusnya.
Karena menikah adalah nikmat, maka ia harus disyukuri. Jika suami istri bersyukur, nikmat pernikahan akan bertambah, pernikahan menjadi barakah.
2 Nikah itu Kemuliaan
Kaf adalah singkatan dari karamah (كرمة): kemuliaan. Pernikahan membawa kemuliaan.
Dalam tradisi Jawa, orang yang sudah menikah disebut dengan wong (orang). Misalnya kalimat “anakku papat, sing telu wis dadi wong” (anakku empat, yang tiga sudah jadi orang). Maksudnya yang tiga sudah menikah.
Dalam Islam, menikah disebut memenuhi separuh agama. Maka ia dianjurkan untuk memenuhi separuhnya lagi dengan meningkatkan taqwa. Sebab secara umum, orang yang telah menikah lebih mudah menjaga mata dan kehormatannya. Ia juga memikul tanggung jawab mencari nafkah dan nantinya mendidik anak. Hal itu membuatnya lebih dekat kepada taqwa dan orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.
BACA JUGA: Pernikahan yang Sehat
3 Nikah itu Kasih Sayang
Alif adalah singkatan dari ulfah yang juga bermakna kasih sayang. Pernikahan pada hakikatnya adalah hubungan kasih sayang. Pernikahan tanpa kasih sayang akan gagal.
Untuk menumbuhkan dan menjaga kasih sayang, suami istri perlu memahami masing-masing pasangannya. Memang ada perbedaan antara pria dan wanita. Pria berorientasi pada hasil dan pecapaian prestasi, wanita berorientasi pada hubungan dan cinta. Pria umumnya tidak suka dinasehati saat ia meminta. Wanita umumnya suka bercerita untuk berbagi perasan agar lega, namun ia tidak suka jika ceritanya dianggap mencari solusi.
Berdoa dan saling menguatkan ibadah, khususnya shalat malam, adalah jalan menumbuhkan dan menguatkan kasih sayang.
4 Nikah itu Penuh Hikmah
Ha’ adalah singkatan dari hikmah (حكمة). Menikah itu banyak hikmahnya. Mulai dari hikmah psikologis, hikmah medis, hingga hikmah sosial.
Di antara hikmah pernikahan ditegaskan Rasulullah saat menyuruh para pemuda untuk menikah. “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang telah memiliki kemampuan, hendaklah ia menikah karena menikah itu dapat lebih menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan.” []
SUMBER: WEB MUSLIMAH