KASUS tewasnya warga kulit hitam di Amerika Serikat (AS) telah memicu kerusuhan besar di seluruh negeri. Tak hanya itu, tewasnya George Floyd usai ditindih seorang polisi ini juga mengundang simpati dan keprihatinan di seluruh dunia. Bahkan Presiden AS Donald Trump sampai menerjunkan tentara militer guna meredakan kerusuhan besar yang melanda negara Paman Sam ini.
Betapa luar biasanya tindakan diskriminasi, karena bisa menggerakan orang-orang di seluruh negeri untuk melakukan protes hingga berujung kekerasan hingga negara sekelas AS pun kewalahan. Karena itulah Islam sejak awal sudah melarang umatnya bertindak diskriminasi dan rasial karena bisa berbuntut pada perpecahan dan permusuhan bahkan peperangan.
BACA JUGA: Penembakan dan Diskriminasi Ustaz di Patani, Konflik Kembali Memanas
Nabi Muhammad SAW sedari awal telah mengajarkan kepada umatnya untuk menolak segala bentuk diskriminasi, termasuk diskriminasi atas dasar ras, warna kulit, dan lain sebagainya.
Kita tahu bahwa ketika Nabi Muhammad SAW diutus, para pengikut awal berasal dari kalangan mustad’afin, orang miskin dan budak. Sebut saja misalnya Bilal bin Rabah dan Ammar bin Yasir. Karena hanya Islam yang menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan.
Al-Quran pun telah mengajarkan bahwa tidak ada yang membedakan antara ras, warna kulit, dan identitas primordial lainnya antara satu dengan yang lainnya. Semuanya sama dan setara di hadapan Allah SWT.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan perempuan, kemudian Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS al-Hujurat: 13)
BACA JUGA: Mengapa Ada Diskriminasi terhadap Muslim Uighur?
Ayat di atas seringkali dikutip oleh para ulama sebagai argumentasi bahwa tidak ada yang perlu diistimewakan dari seseorang, apalagi karena harta atau rupanya, melainkan hanya takwa kepada Allah SWT.
Jika kita kembali pada surat dalam al-Hujurat [49]: 13, maka hal ini juga berkorelasi dengan sabda Rasulullah SAW:
إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ، وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُم
“Sesungguhnya Allah tidak melihat badan dan rupa kalian, melainkan Dia melihat hati kalian.” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim adalah saudara Muslim lainnya, tidak (boleh) menzaliminya, menghinanya, dan merendahkannya. Takwa itu di sini, takwa itu di sini, takwa itu di sini (sambil ditunjukkan ke dada beliau (saw) dan diulang sebanyak tiga kali yang menunjukkan kepentingannya). Cukuplah seseorang berbuat keburukan dengan merendahkan saudaranya yang Muslim. Setiap muslim haram darah, kehormatan, dan hartanya atas muslim lainnya.” (HR. Muslim). []