SALAH satu keistimewaan Aisyah adalah turunnya wahyu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala Nabi tengah seselimut dengannya.
Hal ini tidak didapatkan dengan istri Nabi yang lain selain Aisyah. Sehingga ini merupakan salah satu keistimewaan dari Aisyah.
BACA JUGA: Mengapa Aisyah Tidak Menikah Lagi setelah Nabi Wafat?
Para sahabat biasa membawa hadiah mereka untuk Nabi pada hari giliran Aisyah. Karena para sahabat sudah mengetahui kebesaran cinta Nabi kepada Aisyah, para sahabat pun memberikan hadiah untuk beliau pada hari saat beliau berada di tempat Aisyah, dengan harapan agar hari itu menjadi hari yang membahagiakan dan paling menggembirakan untuk Nabi.
Istri-istri Nabi yang lain merasa cemburu dengan apa yang didapatkan oleh Aisyah sehingga mereka berkumpul dan mengadu kepada Ummu Salamah yang merupakan istri Nabi yang paling tua usianya.
Mereka berkata kepada Ummu Salamah, “Orang-orang membawa hadiah mereka pada hari giliran Aisyah, padahal kita juga menginginkan kebaikan seperti yang diinginkan Aisyah. Bicaralah engkau kepada Rasulullah agar memerintahkan orang-orang untuk memberikan hadiah kepada beliau kapan saja dan di mana saja”.
BACA JUGA: Didoakan Rasulullah, Aisyah Tertawa dan Jatuh di Pangkuan Nabi
Ummu Salamah lantas menyampaikan keluhan istri-istri Nabi yang lain. Mendengar keluhan mereka Nabi hanya terdiam dan tidak memberi jawaban. Ummu Salamah mengulanginya, namun tetap Nabi tidak memberikan jawaban hingga yang ketiga kalinya, Nabi memberikan jawaban, “Wahai Ummu Salamah jangan kau sakiti aku dengan mengusiknya, sebab menyakitinya sama dengan menyakitiku. Sesungguhnya wahyu tidak datang kepadaku sewaktu aku berada satu selimut dengan seorang wanita pun dari para istriku, kecuali saat aku bersama Aisyah.” []
Sumber: Aisyah yang Cerdas Yang Dicintai/ Penulis: Ahmad Ibnu Salim Baduwilan/ Penerbit: Darul Hadharah Riyadh/ Februari, 2012