NABI adalah manusia, yang dipilih oleh Allah untuk menyampaikan pesan universal yang sama: Percaya pada satu Tuhan. Nabi-nabi membimbing bangsa mereka untuk mereformasi moral dan memurnikan jiwa mereka.
Hal ini dicapai melalui perintah dan aturan yang memastikan manusia bertindak secara moral, menghormati mereka dalam kehidupan ini dan kehidupan akhirat, dan melindungi mereka dari perbuatan jahat.
Umat Islam harus beriman kepada semua nabi pilihan, karena mereka menyampaikan pesan Allah tanpa menyembunyikan, merusak atau mengubahnya. Menolak seorang nabi berarti menolak Dia yang memilih nabi, dan tidak menaati seorang nabi berarti tidak menaati Dia yang memberi perintah.
Allah mengutus seorang nabi ke setiap bangsa, dan kebanyakan nabi adalah dari bangsa yang sama. Mereka berdakwah untuk menyembah Allah saja, dan menjauhi tuhan-tuhan palsu.
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya.” (Quran, 16:36).
BACA JUGA:Â 8 Sebab Nabi Diutus di Tanah Arab
Para nabi diutus untuk memperingatkan dan mendidik bangsanya. Meskipun mereka adalah manusia biasa, mereka dibedakan karena mereka dipilih sebagai utusan, untuk menyampaikan risalah Tuhan atau kitab yang mereka terima dari Allah.
Mereka juga dipilih sebagai contoh bagi bangsanya, dalam hal bagaimana mereka mengamalkan dan melaksanakan perintah dan risalah Tuhan.
Di sini kita akan menyebutkan para nabi, beserta urutan berapa kali mereka disebutkan secara langsung dalam Al-Qur’an.
Nabi Musa disebutkan 136 kali
Nabi Musa menerima kitab Taurat, dan dikirim ke Firaun yang tiran, yang menganggap dirinya dewa dan mengharapkan umatnya untuk menyembahnya bersama patung-patung lainnya.
Nabi Musa paling banyak disebutkan dalam Alquran, karena kisahnya dan moral di dalamnya selalu sejalan dengan waktu dan memiliki nilai tinggi dalam sejarah Islam.
Nabi Ibrahim – 69 kali
Nabi Ibrahim AS juga dikenal sebagai Khalil Allah, sahabat Allah. Dia terutama dikenal sebagai orang pertama yang membangun Ka’bah yang suci. Dia juga diberi suhuf untuk membantu membimbing bangsanya menuju monoteisme.
Nabi Nuh – 43 kali
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun dan merupakan nabi pertama yang dianiaya oleh bangsanya. Dia membangun sebuah bahtera , yang kemudian melindunginya dari banjir besar yang menimpa orang-orang kafir.
BACA JUGA:Â Â Ciri-Ciri Nabi Isa
Nabi Lut – 27 kali
Nabi Yusuf – 27 kali
Nabi Isa – 25 kali
Nabi Isa adalah putra Maryam. Keajaiban nabi ini, adalah dia lahir tanpa ayah. Meskipun Nabi isa diberkahi dengan banyak keajaiban, satu-satunya tujuan dia adalah membimbing orang-orang untuk beriman kepada Allah saja.
Nabi Adam – 25 kali
Nabi Harun – 20 kali
Nabi Sulaiman – 17 kali
Nabi Ishaq – 17 kali
https://www.youtube.com/watch?v=-UMxpAOgGIM
abi Daud (Daud) – 16 kali
Nabi Dawud diberi Zabur dan diberkahi dengan pengetahuan dan kekuatan yang besar di dalam negeri. Dia juga seorang penyembah Allah yang patut dicontoh.
Nabi Yaqub – 16 kali
Nabi Ismael – 12 kali
Nabi Suaib – 11 kali
Nabi Saleh – 9 kali
Nabi Zakaria – 7 kali
Nabi Hud – 7 kali
Nabi Yahya – 5 kali
Nabi Muhammadiyah – 4 kali
Nabi Muhammad adalah nabi terakhir, diutus untuk seluruh umat manusia, dan dikenal sebagai penutup para nabi. Dia dipilih untuk menyampaikan pesan untuk beriman kepada Allah dan meninggalkan tuhan-tuhan lain. Dia diutus sebagai rahmat bagi manusia, membimbing dan memberi contoh terbaik tentang bagaimana seharusnya setiap muslim. Dia juga diberi kitabterakhir, Al-Qur’an, di mana peraturan dan pedoman Islam ditulis. Meskipun Nabi Muhammad tidak sering disebutkan secara langsung dalam Al-Qur’an, kepentingannya tidak dapat disangkal dan terus mempengaruhi dan membimbing bangsa manusia selama lebih dari 1400 tahun.
BACA JUGA:Â Â Kisah Al Qashwa, Unta Nabi Muhammad ï·º
Nabi Yunus – 4 kali
Nabi Ayyub – 4 kali
Idris (Enoch) – dua kali
Nabi Ilyasa – dua kali
Nabi Ilyas– dua kali
Nabi Dzulkifli– dua kali
Penting untuk diingat bahwa para nabi diutus untuk menyampaikan risalah Allah. Mereka tidak sama statusnya dengan Tuhan, dan tidak boleh terlalu ditinggikan atau ditonjolkan di atas kepercayaan kepada Allah.
Sebagian besar utusan Allah dikirim ke bangsa tertentu kecuali Nabi Muhammad, yang diutus untuk membimbing seluruh umat manusia. Merupakan kewajiban umat Islam untuk mengirimkan shalawat dan ketika menyebut nama salah satu Nabi. []