SUATU hari Nabi ﷺ bertemu dengan seorang pria yang menjual seekor unta. Nabi menyukai unta itu dan membelinya dengan harga yang disepakati.
Nabi ﷺ tidak membawa uang saat itu jadi dia meminta si pemilik unta untuk mengikutinya ke rumahnya dan Nabi akan membayarnya di sana. Pria itu setuju.
Saat mereka berjalan menuju rumah Nabi ﷺ, seorang pria lain mendekat dan bertanya kepada penjual unta apakah dia akan menjual untanya dan berapa harganya.
BACA JUGA: Kesedihan Para Sahabat Ditinggal Nabi
Lelaki itu mengatakan bahwa dia telah menjual unta itu kepada Nabi dengan jumlah yang sudah disepakati.
Pria lain itu menawarkan harga yang lebih baik dan si pemilik unta setuju menjual unta kepadanya.
Nabi berkata kepada si pemilik unta bahwa karena dia telah menjual unta kepadanya, maka keputusan lelaki itu menjual untanya kepada pihak lain adalah salah dan menyalahi kesepakatan. Lelaki itu membantah membuat kesepakatan apapun.
Sementara semua ini berlangung, orang-orang yang lewat berhenti dan bertanya-tanya tentang apa yang sedang terjadi. Nabi menjelaskan dengan terperinci apa yang terjadi.
Orang-orang: “Nabi Allah, apakah engkau punya saksi yang mendukung pernyataanmu?”
Nabi ﷺ: “Tidak. Kami tidak memiliki saksi karena tidak ada yang hadir saat kesepakatan dibuat.”
Orang-orang: “Maaf, kami rasa kami tidak dapat membantumu. Bagaimana kami bisa yakin siapa yang mengatakan yang sebenarnya dan siapa yang berbohong?”
Seorang sahabat, banyak yang mengatakan itu adalah Ali bin Abi Thalib kebetulan lewat dan melihat Nabi dikelilingi oleh orang-orang. Ali pun bertanya apa yang terjadi.
BACA JUGA: Umar bin Khattab Pernah Tolak Permintaan Nabi, Kenapa?
Ali: “Nabi Allah mengatakan yang sebenarnya dan si pemilik unta itu yang berbohong.”
Nabi ﷺ: “Tapi engkau tidak hadir saat kesepakatan dibuat. Jadi bagaimana engkau bisa mengatakan seperti itu?”
Ali: “Hai Nabi Allah, engkau bilang bahwa Allah itu ada dan kami percaya padamu, meski kami belum melihat Dia. Engkau mengatakan kepada kami bahwa Al Qur’an adalah firman Allah dan kami percaya kepadamu. Engkau memberi tahu kami tentang malaikat, surga dan neraka dan kami percaya kepadamu, meskipun kami belum melihat semua ini.
“Bagaimana mungkin engkau berbohong tentang hal kecil seperti itu?” []