NABI Harun adalah nabi yang fasih dalam berbicara. Nama lengkapnya ialah Harun bin Imran bin Qahits bin Lawi bin Yaakub bin Ishak bin Ibrahim. Beliau ialah saudara seibu Nabi Musa, diutuskan untuk membantu Nabi Musa memimpin Bani Israel ke jalan yang benar.
Nabi Harun hidup selama 122 tahun. Beliau wafat 11 bulan sebelum kematian Musa, di daerah Al Tiih, yaitu sebelum Bani Israel memasuki Palestina.
Firman Allah: “Dan kami telah menganugerahkan kepadanya sebahagian rahmat kami, iaitu saudaranya, harun menjadi seorang nabi. harun dilahirkan tiga tahun sebelum musa. beliau yang fasih berbicara dan mempunyai pendirian tetap sering mengikuti musa dalam menyampaikan dakwah kepada Firaun, Hamman dan Qarun.”
BACA JUGA: Nabi Harun AS, Saudara Setia dalam Dakwah
Nabi Musa sendiri mengakui saudaranya fasih berbicara dan berdebat, seperti diceritakan dalam Al-Quran: “Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan) ku, sesungguhnya aku khawair mereka akan berdusta.”
Sepeninggalan Nabi Musa untuk bermunajat di Thur Sina, Nabi Harun juga diberikan amanah untuk mengawasi dan memimpin penduduk Bani Israel dari melakukan kemungkaran, apa lagi menyekutukan Allah dengan benda lain.
Nabi Musa berkata kepada Nabi Harun: “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku dan perbaikilah, jangan kamu mengikuti jalan orang yang melakukan kerusakan.”
Namun, sepanjang kepergiaan Nabi Musa ke Thur Sina, berlaku ujian terhadap Bani Irael. sebagianSmereka menyekutukan Allah dengan menyembah anak lembu yang diperbuat dari emas oleh Samiri. Mereka menyembah patung lembu itu karena terpedaya oleh Samiri. Nabi Harun sudah mengingatkan mereka bahwa perbuatan itu adalah dosa besar, namun segala nasihat tidak dipedulikan.
Selepas bermunajat selama 40 hari, Nabi Musa kembali kepada kaumnya dan sungguh terkejut dengan perbuatan menyembah patung lembu itu.
Nabi Musa bukan saja marah kepada kaumnya, malah Nabi Harun sendiri turut ditarik kepala dan janggutnya.
Nabi Musa bertanya kepada Nabi Harun:” Wahai Harun, apa yang menghalangi engkau daripmencegah mereka ketika engkau melihat mereka sesat? Apakah engkau tidak mengikut aku atau engkau menderhakai perintahku?”
Nabi Harun berkata: “Wahai anak ibuku, janganlah engkau renggut janggutku dan janganlah engkau tarik kepalaku, sesungguhnya aku takut engkau akan berkata, engkau adakan perpecahan dalam Bani Israel dan engkau tidak pelihara perkataanku.”
Kemudian Nabi Musa mendapati Samiri, lalu berkata: “Pergilah kamu dari sini bersama pengikutmu. Patung sapi itu yang menjadi tuhanmu akan aku bakar, kemudian aku akan hanyutkan ke dalam laut. kamu dan pengikutmu pasti mendapat siksa.”
BACA JUGA: 4 Fakta Nabi Harun, Salah satunya tentang Sapi Betina Samiri
Mengenai Bani Israel, mereka memang degil, banyak soal dan sukar dipimpin, namun dengan kesabaran Nabi Musa dan Nabi Harun, mereka dapat dipimpin supaya mengikuti syariat Allah, seperti terkandung dalam Taurat ketika itu. Selepas Nabi Harun dan Nabi Musa meninggal dunia, Bani Israel dipimpin oleh Yusya bin Nun.
Namun, selepas Yusya mati, lama-kelamaan sebagian besar mereka meninggalkan syariat yang terkandung dalam Taurat. Malah, ada kalangan mereka yang mengubah hukum di dalam kitab suci, sehingga menimbulkan perselisihan dan perbedaan pendapat, akhirnya menyebabkan perpecahan Bani Israel. []
SUMBER: BIOGRAFI TOKOK ISLAM