KALA itu, Nabi Ibrahim a.s. bersama keluarganya hidup di Palestina. Allah Swt. memerintahkan beliau untuk membawa istri serta anaknya, Hajar dan Ismail pergi ke kawasan Hijaz. Nabi Ibrahim juga diperintahkan agar meninggalkan mereka berdua di tengah padang pasir di Jazirah Arab yang kini bemama Makkah.
Allah Swt menurunkan perintah ini agar anak-anak keturunan Ismail menjadi umat yang besar. Nabi Ibrahim a.s. tunduk melaksanakan perintah Allah Swt.
BACA JUGA: Tatkala Malaikat Maut Bertamu ke Nabi Ibrahim
Beliau segera berangkat bersama istri dan anaknya menuju ke daerah Hijaz. Setelah keduanya ditinggalkan di suatu tempat tanpa pepohonan dan tanpa air, beliau pulang seorang diri ke Palestina.
Kala itu, Ismail masih kecil. Dia menangis karena sangat haus, sedangkan persediaan air sudah habis. Hajar pergi mencari air dengan meninggalkan Ismail sendirian di padang itu.
Namun, usaha tersebut gagal. Dia terpaksa kembali ke tempat anaknya dengan perasaan yang sangat sedih. Tiba-tiba. Hajar menyaksikan bahwa Allah Swt. tidak membiarkan dan melupakan dia dan putranya begitu saja.
Di tempat yang gersang itu, ternyata Allah Swt menganugerahinya air yang menyembur dari tanah dan mengeluarkan suara zomzomah sehingga sumur tersebut diberi nama zamzam.
Ismail segera meminum air itu. Begitu pula Hajar, ibunya. Sejak saat itulah, keduanya tinggal di dekat sumur tersebut.
Setelah sekian lama, Nabi Ibrahim datang untuk bertemu dengan Ismail. Allah Swt memerintahkan Nabi Ibrahim dan Ismail untuk membenahi bangunan Ka’bah, rumah pertama yang dibangun untuk orang-orang yang menyembah Allah Swt. Pada waktu itu. Ka’bah sudah hancur.
BACA JUGA: Inilah Cara Nabi Ibrahim Menjamu Tamu
Keduanya segera melaksanakan perintah Allah Swt dan berdoa, “Ya Allah, utuslah kepada umat ini seorang rasul dari golongan mereka!”
Allah Swt tidak memerintahkan Ibrahim agar meninggalkan Hajar dan Ismail di Padang Sahara, kecuali karena suatu hikmah yang hanya Allah Swt yang tahu.
Kepada Ibrahim, Allah Swt menjanjikan keturunan yang banyak dari putranya, Ismail. Telah ditakdirkan pula, dari keturunan Ismail akan lahir seorang Rasul yang agung untuk memberi petunjuk kepada manusia. Dia adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. []
Sumber: Mukjizat Cinta Rasul: Kisah Mulia Perjuangan Muhammad Saw/Karya: Abdul Hamid As-Sahhar/Penerbit: Mizan