• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 22 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda Akhir Zaman

Nabi Khawatir Umatnya Binasa karena Harta dan Kemewahan

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Akhir Zaman
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
fitnah harta

Ilustrasi. Foto: ACT

8.6k
BAGIKAN

RASULULLAH SAW begitu sayang kepada umatnya. Sayangnya, pada saat ini umat Nabi seolah lupa dengan nasihat dan sunah yang telah diberikan agar kita selamat di dunia dan di akhirat kelak. Jika kita melihat kondisi sekarang, harta begitu menyilaukan banyak orang. Padahal Nabi sudah memperingatkan bahwa ujian terbesar umatnya adalah harta.

Harta dan kemewahan menjadi ‘target buruan’ banyak orang. Tak peduli ia seorang pekerja kasar, artis, hakim, bahkan pemimpin sekali pun banyak yang tergoda dengan silaunya harta sehingga melupakan tugas dan amanahnya demi mencapai kemegahan dan kesenangan duniawi.

BACA JUGA: Aku Takut Dipisahkan dengan Sahabatku Karena Hartaku yang Melimpah

Dalam sebuah riwayat dikisahkan rombongan Abu Ubaidah bin Jarrah tiba di Madinah dengan membawa banyak harta dari Bahrain. Maka, penuhlah masjid untuk shalat subuh bersama Rasulullah SAW.

ArtikelTerkait

5 Pertanyaan di Hari Kiamat

10 Perilaku Aneh di Akhir Zaman yang Sudah Disebutkan Nabi Muhammad

Mengenal Dajjal dari Perspektif Sains: dari Simbol hingga Fakta

Apakah Perang Dunia Ketiga Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Usai shalat, Rasul bertanya, “Saya menduga kalian mendengar bahwa Abu Ubaidah datang membawa sesuatu dari Bahrain.”

“Benar, wahai Rasulullah,” jawab jamaah serempak.

Rasulullah SAW pun bersabda, “Bergembiralah, namun renungkan apa yang menggembirakan kalian itu. Demi Allah, bukan kefakiranmu yang aku khawatirkan, melainkan bila kemewahan dunia telah menimpamu, sebagaimana orang-orang sebelummu. Lalu, kamu berlomba-lomba dan binasa, seperti mereka.” (HR Muslim).

Peringatan Rasulullah ini terlalu serius untuk diabaikan karena beliau mengawalinya dengan sumpah. Sejarah dan realitas kontemporer memang membuktikan kebenaran sabda beliau. Persia dan Romawi hancur. Bahkan, meski menerapkan sebagian hukum Islam, Daulah Umayyah, Abbasiyah, dan Ustmaniyah juga runtuh lantaran para pembesarnya menjauhi kehidupan sederhana, hingga mudah ditelikung musuh.

Kemewahan pembesar adalah tanda kehancuran. Allah SWT berfirman, ”Bermegah-megahan telah melalaikanmu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS At Takaatsur: 1-2).

Di ayat lainnya, Allah SWT berfirman, “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), namun mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan) Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. Al-Isra: 16).

Mafhum mukhalafah (makna kebalikan) ayat ini adalah hanya para pembesar yang berlaku zuhud dan sederhana, mengonsumsi sesuai kebutuhan, bukan kemauan (nafsu), yang akan menaati Allah, sekaligus memimpin rakyatnya ke arah Islam. Itulah negeri yang akan diselamatkan oleh Allah.

Kehancuran akibat perilaku mewah juga terjelaskan secara aqliyah (rasionalitas). Pertama, berlaku mewah menyebabkan pelakunya mudah dikendalikan oleh hawa nafsu. Gagal mengendalikan nafsu sendiri berarti gagal mengendalikan nafsu anak buah dan rakyat.

BACA JUGA: Imam Al-Ghazali: Gila Jabatan adalah Penyakit Hati

Kedua, berkuasanya nafsu akan melemahkan akal, sekaligus produktivitas manusia, mulai dari berpikir, bersikap hingga bertindak. Takkan ada keinginan untuk memperbaiki kehidupan negerinya, karena dirinya sibuk berlaku konsumtif. Padahal, perubahan selalu dimulai dari akal, sehingga ketika titik tolak itu lemah, maka melemah pula kekuatan untuk memperbaiki diri dan negeri. Ini mirip dengan susahnya memperbaiki orang yang akalnya rusak karena narkoba dan minuman keras.

Ketiga, terjadi persaingan tidak sehat, saling dengki, dan menjatuhkan karena iri terhadap orang lain yang lebih mampu bergaya mewah. Dan keempat, meluasnya korupsi, kolusi, dan pencurian harta negara dan rakyat. Bagaimanapun, gaya hidup mewah tidak mengenal batas, sementara penghasilan resmi dan halal pasti ada batasnya. Karena itulah maka pantaslah Rasulullah mengkhawatirkan kemewahan dunia, bukan kefakiran. Lantas mana yang kita khawatirkan? []

SUMBER: IKADI

Tags: kemewahannabi
Share8601SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Soal Isu Larangan Cadar dan Celana Cingkrang, Ini Kata Menag

Next Post

Menikah adalah Seni Menurunkan Ego

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas, Hari Kiamat

5 Pertanyaan di Hari Kiamat

13 Juli 2025
Durasi Jalan Kaki, Pergaulan Bebas, Akhir Zaman

10 Perilaku Aneh di Akhir Zaman yang Sudah Disebutkan Nabi Muhammad

25 Juni 2025
dajjal, pengikut dajjal

Mengenal Dajjal dari Perspektif Sains: dari Simbol hingga Fakta

24 Juni 2025
perang dunia, perang, kiamat

Apakah Perang Dunia Ketiga Tanda Kiamat Sudah Dekat?

18 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 harta

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
3 Juli 2025
0
Pembatal Shalat

Tempat yang digunakan untuk shalat harus bersih, suci, dan sesuai dengan adab syariat.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.